Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden: Jangan Terlambat Salurkan Bansos

Andhika Prasetyo
17/7/2021 17:20
Presiden: Jangan Terlambat Salurkan Bansos
Presiden Joko Widodo saat memimpin upacara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta.(Dok. SETPRES)

PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk bekerja cepat dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat. Baik bansos dalam bentuk uang tunai maupun sembako.

Upaya tersebut harus dilakukan agar beban masyarakat di tengah kebijakan PPKM darurat menjadi lebih ringan. "Saya minta jangan sampai terlambat, baik itu Program Keluarga Harapan, baik itu Bantuan Langsung Tunai Desa, baik itu Bantuan Sosial Tunai," tegas Jokowi, sapaan akrabnya, dalam kanal YouTube Setpres RI, Sabtu (17/7).

"Yang paling penting adalah bantuan beras, bantuan sembako. Minggu ini harus keluar, percepat, betul-betul ini dipercepat," imbuhnya.

Baca juga: Mensos: Bansos Tunai Sudah Disalurkan Sejak Pekan Lalu

Kepala Negara meminta Kementerian Sosial dan Perum Bulog untuk segera bergerak. Dia pun meminta dua institusi tersebut untuk berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait prosedur penyaluran bansos.

"Saya minta kepala Bulog dan Mensos jangan ragu-ragu. Ini prinsipnya yang paling penting ini kita tidak mencuri, tidak mengambil, jadi prosedurnya tolong didampingi BPKP," pungkas Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi distribusi bantuan paket vitamin dan obat gratis yang sudah dimulai sejak 15 Juli. Bantuan itu ditujukan khusus bagi masyarakat yang terpapar covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Serta, sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Minta Pabrik Oksigen Naikkan Kapasitas Produksi

Jokowi juga meminta agar ke depannya, jumlah paket obat yang diberikan terus ditambah. Dia sudah meminta Menteri Keuangan untuk mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk program tersebut. Setidaknya, minimal harus ada 2 juta paket obat covid-19 yang bisa diberikan kepada masyarakat.

"600 ribu paket yang disalurkan 300 ribu dalam dua tahap itu kurang. Saya minta Ibu Menteri Keuangan ini disiapkan paling tidak di atas 2 juta paket, kan tidak mahal," tutupnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya