Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Puan Minta Pemerintah Masifkan Informasi Ketersediaan RS Covid-19

Anggitondi Martaon
11/7/2021 10:55
Puan Minta Pemerintah Masifkan Informasi Ketersediaan RS Covid-19
Pasien mendapatkan perawatan di tenda darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

PEMERINTAH diminta memperbaiki akses komunikasi terkait tempat perawatan covid-19. Masyarakat dinilai sangat membutuhkan informasi tersebut, terutama pasien covid-19.

"Manfaatkan teknologi untuk mempercepat pelayanan kesehatan bagi pasien covid-19. Gandeng masyarakat, komunitas, dan dunia usaha untuk bersama-sama, bahu membahu terlibat langsung dalam penanganan covid-19 ini," kata Ketua DPR Puan Maharani melalui keterangan tertulis, Minggu (11/7).

Politikus PDI Perjuangan itu menilai banyak masyarakat yang kebingungan mencari rumah sakit untuk perawatan covid-19. Sebab, lonjakan penyebaran covid-19 membuat fasilitas kesehatan penuh.

Baca juga: Psikolog UGM Sebut Nakes Juga Berisiko Alami Psikosomatis karena Covid-19

"Jangan sampai ada lagi pasien covid-19 yang tidak mendapat pelayanan kesehatan paripurna karena persoalan keterbatasan informasi," ujar mantan Menko PMK itu.

Puan mengapresiasi masyarakat yang proaktif menjadi relawan maupun membentuk komunitas untuk membantu menginformasikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Mereka juga menginformasikan kebutuhan donor plasma dan peminjaman tabung oksigen.

"Dalam menghadapi pandemi ini, semangat gotong royong rakyat Indonesia semakin kokoh dan terwujud nyata dalam berbagai aksi sosial yang muncul dari bawah," sebut dia.

Puan mengajak seluruh stakeholders di daerah, mulai dari gubernur hingga lurah maupun kepala desa proaktif berkomunikasi dua arah dengan warga. Dengan begitu, para pemimpin bisa mengetahui kebutuhan aktual rakyatnya.

"Manfaatkan berbagai saluran komunikasi, baik luring maupun daring, agar rakyat yang memang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat ditangani para tenaga kesehatan dengan baik," tuturnya.

Selain itu, pemerintah diminta memasifkan informasi gelombang kedua covid-19. Terjadinya disinformasi mesti ditekan agar penanganan covid-19 dapat optimal dilakukan.

"Jangan sampai informasi yang tepat justru kalah dengan hoaks karena ketidakcermatan dalam melakukan komunikasi," ujar dia.

Pemerintah menyiapkan beberapa antisipasi mengatasi keterbatasan tempat perawatan covid-19. Di antaranya, mengalihfungsikan Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat isolasi dan perawatan virus korona.

Pemerintah juga menyiapkan Rumah Susun Nagrak sebanyak 2.273 tempat tidur dan Rumah Susun Pasar Rumput ada 5.952 tempat tidur. Penambahan kapasitas juga dilakukan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sejumlah 1.200 tempat tidur.

Hingga 2 Juli 2021, kapasitas tempat tidur isolasi di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta mencapai 11.134 tempat tidur. Sebanyak 10.220 tempat tidur atau 92% sudah terisi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya