Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PANDEMI covid-19 yang berkepanjangan bisa mengakibatkan gangguan psikologis. Kepala Unit Konsultasi Psikologi (UKP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Edilburga Wulan Saptandari mengakui, saat ini, gangguan psikologi tidak hanya dialami pasien covid-19, kelurganya, maupun masyarakat, tetapi juga tenaga kesehatan (Nakes).
"Nakes, saat ini, juga sangat capek. Mereka yang ada di garda depan hingga yang melakukan tracing kemudian satu per satu telpon ke keluarga maupun pasien. Tentu ada kecemasan termasuk munculnya psikosomatis," kata perempuan yang akrab disapa Yayi itu dalam siaran pers dari Humas UGM, Minggu (11/7).
Oleh sebab itu, sejak awal pandemi covid-19, timnya sudah ikut serta dalam penanganan psikologis tersebut di bawah tim call center Satgas Covid UGM.
Baca juga: Ketua DPR Ingatkan Pemerintah Perbaiki Akses Informasi Pelayanan Kesehatan
"Waktu itu, di bawah Satgas Covid-19, UGM ada call center. Nah, kita bergabung di situ," kata Yayi, Minggu (11/7).
Menurut dia, yang memerlukan dukungan psikososial, baik pasien, keluarga, masyarakat, maupun Nakes, ini tingkat penanganannya berbeda-beda.
"Ada yang lebih mudah, namun ada pula yang sulit seperti mengalami depresi," kata dia.
Konseling yang diberikan tim sifatnya mendukung dan membantu agar mereka bisa segera lepas dari gangguan psikologi akibat covid-19.
Yayi menambahkan dengan melonjaknya kasus covid-19 saat ini, peran tim psikolog tersebut akan semakin diperkuat. Fakultas Psikologi UGM telah menyiapkan tim yang terdiri dari para mahasiswa Magister Psikologi maupun psikolog dari UGM dan rekanan untuk memberikan dukungan psikososial tersebut.
"Kita memiliki 55 psikolog internal dan nanti bisa melibatkan psikolog rekanan jika diperlukan," imbuhnya.
Untuk memberikan penanganan dan dukungan psikososial ini, kata Yayi, konseling bisa dilakukan secara bertahap. Misalnya, ketika datang pertama kali, konseling bisa langsung mendapat penanganan psikologi dari para mahasiswa Magister Psikologi.
Namun, jika kondisinya perlu penanganan lebih jauh, konseling akan ditangani para psikolog-dosen dari UKP Fakultas Psikologi maupun psikolog rekanan.
Menurutnya, tahapan penanganan psikologi korban covid-19 secara prinsip perlu mendapatkan Psychological first aid (PFA) agar mereka lebih tenang, rileks dan tidak panik dengan kondisi yang dialami. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
KETUA Umum PP PAPDI Eka Ginanjar menilai meski pemerintah memberi karpet merah pada rumah sakit asing atau klinik asing untuk beroperasi di Indonesia, tapi SDM lokal harus dilibatkan.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Oloan menegaskan pentingnya menjaga integritas dan etos kerja selama berada di luar negeri.
Tunjangan sebesar Rp1,5 juta per bulan diberikan bagi guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pulau-pulau yang lebih dekat.
Serenic.ai percaya teknologi harus meringankan beban tenaga medis, agar setiap detik kembali berarti untuk mengobati pasien dan menyelamatkan nyawa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved