Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Di Indonesia, hampir 49% waktu kerja dokter dihabiskan untuk pencatatan rekam medis elektronik (EHR), sementara hanya 27% digunakan untuk berinteraksi dengan pasien. Dalam situasi ini, beban administrasi bukan hanya menguras energi tenaga kesehatan, tetapi juga menurunkan kualitas layanan pasien.
Beban ini semakin diperparah dengan kondisi finansial banyak rumah sakit, seiring klaim layanan BPJS Kesehatan yang tertunda pada 2024 mencapai Rp5 triliun. Akibatnya, rumah sakit di berbagai daerah mengalami keterlambatan pembayaran gaji tenaga medis hingga terganggunya pengadaan obat-obatan.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Rwanda telah membuktikan bahwa adopsi AI di bidang rekam medis, pengkodean klinis, dan pelayanan pasien dapat mengurangi burnout atau kelelahan tenaga medis, mempercepat diagnosis, serta memperbaiki manajemen rumah sakit. Teknologi seperti Digital Scribe dan Automated Coding telah menjadi standar baru dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan global.
Namun di Indonesia, implementasi AI di bidang kesehatan masih sangat minimal dan berada di tahap awal. Serenic.ai hadir untuk mempercepat transformasi ini — melihat adopsi AI bukan hanya sebagai peluang, tetapi sebagai solusi strategis dan mendesak untuk memperbaiki pelayanan, mempertahankan stabilitas keuangan, dan memajukan sistem kesehatan nasional.
"Saat rumah sakit kehilangan miliaran akibat klaim tertunda dan dokter terjebak dalam administrasi, yang paling terdampak sebenarnya adalah pasien. Di Serenic.ai, kami percaya teknologi harus meringankan beban tenaga medis, agar setiap detik kembali berarti untuk mengobati pasien dan menyelamatkan nyawa." jelas dr. Yosilia Nursakina, MPH, DIC, CEO Serenic.ai
Menjawab tantangan tersebut, Serenic.ai menghadirkan dua inovasi utama: Serenic Aurio dan Serenic Codex. Serenic Aurio berfungsi sebagai AI Digital Scribe yang secara otomatis mengubah percakapan dokter-pasien menjadi catatan medis terstruktur dengan akurasi hingga 90%. Dengan menghemat 3–5 menit per pasien, Serenic Aurio membantu dokter mempercepat dokumentasi tanpa mengorbankan kualitas, sekaligus mengurangi kelelahan kerja.
Serenic Codex mengotomatiskan proses pengkodean klinis dan verifikasi klaim BPJS Kesehatan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan mempercepat proses klaim. Dengan Serenic Codex, rumah sakit berpotensi menghemat hingga $60.000 per tahun dari efisiensi administrasi.
Dalam uji coba di rumah sakit dan beberapa klinik di Jabodetabek, penggunaan Serenic Aurio dan Serenic Codex terbukti mengurangi waktu dokumentasi serta meningkatkan akurasi klaim, membantu memperbaiki keuangan rumah sakit dan meningkatkan layanan pasien.
Serenic Aurio telah resmi diluncurkan pada September 2024 dan kini tersedia di Google Play Store dan Apple App Store, siap diadopsi oleh fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Mendapatkan pengakuan internasional, Serenic.ai baru saja meraih penghargaan bergengsi sebagai salah satu pemenang Top 10 Asia Young Women Rising Tech Stars 2025 di Marina Bay Sands, Singapura, disponsori oleh HCLTech. Serenic.ai menjadi startup Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan ini, memperkuat posisi inovasi buatan anak bangsa di tingkat Asia. (H-2)
Dengan menyandang nama Nusantara, lanjut Imas, menjadikan rumah sakit tersebut sebagai pelayanan kesehatan yang mencakup masyarakat lebih luas tanpa membeda-bedakan
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Seminar dan Workshop Perumahsakitan PERSI Wilayah DKI Jakarta ke-5 & IRSJAM Expo 2025 dibuka Selasa (24/6) di Jakarta.
Di tengah menunggu perkembangan kondisi kesehatan sang suami, Inul pun menebar romantismenya dengan sang suami.
Festival ini mengusung tema "Strategi Pengembangan Layanan Center of Excellence Rumah Sakit Berbasis Kompetensi dengan Pendekatan Lean Management".
RSUD Ki Ageng Brondong ini memenuhi empat layanan dasar RSUD type D yakni Poli anak, Poli penyakit dalam, Poli bedah, dan Poli kandungan, Poli gigi dan medical check up.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Oloan menegaskan pentingnya menjaga integritas dan etos kerja selama berada di luar negeri.
Tunjangan sebesar Rp1,5 juta per bulan diberikan bagi guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pulau-pulau yang lebih dekat.
Peristiwa perundungan antar-dokter ataupun kasus pelecehan seksual oleh tenaga kesehatan beberapa waktu terakhir ini telah membentuk atmosfer sosial penuh prasangka.
Prefektur Mie di Jepang menyatakan kesiapannya menerima hingga 300 perawat Indonesia setiap tahun, dengan dukungan anggaran subsidi bagi institusi penerima.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved