Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Luhut : Banyak Mafia terkait Tabung Oksigen dan Obat Covid-19

Insi Nantika Jelita
08/7/2021 19:03
Luhut : Banyak Mafia terkait Tabung Oksigen dan Obat Covid-19
Petugas mendata tabung oksigen di Stasiun pengisian oksigen di Pabrik Samator, Yogyakarta(Antara/Hendra Nurdiyansyah)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung soal kelangkaan tabung oksigen dan lonjakan harga obat covid-19 yang disinyalir dilakukan oleh mafia-mafia yang sengaja memanfaatkan situasi saat ini. 

"Masalah oksigen, kami baru tahu carut marut masalah di sektor kesehatan itu. Jadi banyak sekali mafianya, sehingga harga tabung oksigen itu baru kami tahu berlipat-lipat kali," jelas Luhut dalam Wawancara Eksklusif dengan Media Indonesia, secara virtual pada Selasa (6/7).

Menko Marves juga membeberkan, saat pihaknya melakukan penyelidikan ditemukan bahwa industri atau perusahaan tersebut tidak hanya memproduksi tabung oksigen semata.

Pemerintah, lanjutnya, menjamin pasokan oksigen dengan bekerjasama dengan berbagai perusahaan atau produsen tabung oksigen.

"Pas kami selidiki kenapa harga tabung oksigen ini mahal, karena rupanya dia (perusahaan/industri) enggak cuma produksi tabung oksigen saja. Tapi produksi turunan lainnya. Padahal yang kami beli kan tabung oksigen saja. Kami juga jamin pasok tabung oksigen dari (perusahaan dari) Cilegon. Kami langsung bayar dan jamin ini lancar," sebut Luhut.

Baca juga : Belajar dari Kasus Kelangkaan Oksigen RSUP Sardjito, Luhut MInta RS Matangkan Perencanaan

Selain itu, dia menyoroti soal kasus temuan polisi terkait ditemukannya oknum atau penjual toko obat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur yang diketahui menaikkan harga obat Ivermectin. Dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan sebesar Rp75 ribu per kotak obat Ivermectin, menjadi Rp475 ribu.

"Masa dalam keadaan susah ini orang masih saja cari untung. Saya ancam betul mereka dan kita gerebek toko atau pabrik supaya bisa ditangkap," tandas Luhut.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya (PMJ) mengungkap praktik nakal oleh seorang pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta, berinisial R yang menjual obat Ivermectin lebih tinggi dari HET.

"Ada panic buying yang dilakukan masyarakat. Jadi, banyak yang langsung pesan, kemudian ada yang coba bermain nakal. Harga ini ditemukan Rp475 ribu per satu kotak," ujar Kepala Bidang Humas PMJ Yusri Yunus, Selasa (6/7). (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya