Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung soal kelangkaan tabung oksigen dan lonjakan harga obat covid-19 yang disinyalir dilakukan oleh mafia-mafia yang sengaja memanfaatkan situasi saat ini.
"Masalah oksigen, kami baru tahu carut marut masalah di sektor kesehatan itu. Jadi banyak sekali mafianya, sehingga harga tabung oksigen itu baru kami tahu berlipat-lipat kali," jelas Luhut dalam Wawancara Eksklusif dengan Media Indonesia, secara virtual pada Selasa (6/7).
Menko Marves juga membeberkan, saat pihaknya melakukan penyelidikan ditemukan bahwa industri atau perusahaan tersebut tidak hanya memproduksi tabung oksigen semata.
Pemerintah, lanjutnya, menjamin pasokan oksigen dengan bekerjasama dengan berbagai perusahaan atau produsen tabung oksigen.
"Pas kami selidiki kenapa harga tabung oksigen ini mahal, karena rupanya dia (perusahaan/industri) enggak cuma produksi tabung oksigen saja. Tapi produksi turunan lainnya. Padahal yang kami beli kan tabung oksigen saja. Kami juga jamin pasok tabung oksigen dari (perusahaan dari) Cilegon. Kami langsung bayar dan jamin ini lancar," sebut Luhut.
Baca juga : Belajar dari Kasus Kelangkaan Oksigen RSUP Sardjito, Luhut MInta RS Matangkan Perencanaan
Selain itu, dia menyoroti soal kasus temuan polisi terkait ditemukannya oknum atau penjual toko obat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur yang diketahui menaikkan harga obat Ivermectin. Dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan sebesar Rp75 ribu per kotak obat Ivermectin, menjadi Rp475 ribu.
"Masa dalam keadaan susah ini orang masih saja cari untung. Saya ancam betul mereka dan kita gerebek toko atau pabrik supaya bisa ditangkap," tandas Luhut.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya (PMJ) mengungkap praktik nakal oleh seorang pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta, berinisial R yang menjual obat Ivermectin lebih tinggi dari HET.
"Ada panic buying yang dilakukan masyarakat. Jadi, banyak yang langsung pesan, kemudian ada yang coba bermain nakal. Harga ini ditemukan Rp475 ribu per satu kotak," ujar Kepala Bidang Humas PMJ Yusri Yunus, Selasa (6/7). (OL-7)
Padahal, pemerintah menetapkan HET untuk Ivermectin sekitar Rp7 ribu per kaplet atau Rp75 ribu per kotak. Kepolisian pun masih mengusut adanya spekulan lain.
"Ada kurang lebih 20 pertanyaan yang disampaikan tadi, semua sudah terjawab. Seperti menghadapi situasi itu,"
Sejumlah negara Amerika Selatan juga telah menggunakan Ivermectin sebagai pengobatan dan tindakan pencegahan
Kabar baik berhembus dari India mengenai obat bernama Ivermectin yang dijuluki “obat yang mengalahkan Covid-19”. Obat ini sekarang telah diproduksi di Indonesia.
Penelitian untuk pencegahan maupun pengobatan covid-19 yang sudah dipublikasikan menyatakan Ivermectin memiliki potensi antiviral pada uji secara in-vitro di laboratorium.
Obat tersebut sudah digunakan di India dan dikabarkan berhasil menurunkan jumlah kematian hingga 25%.
Korban penipuan tabung oksigen diminta segera membuat laporan ke kantor kepolisian terdekat. Warga juga diminta tidak panik saat mencari tabung oksigen.
Perusahaan maupun distributor diminta tidak memanfaatkan situasi kritis saat kenaikan kasus Covid-19 demi mereguk keuntungan semata.
Kendaraan tersebut digunakan untuk sementara melayani pengangkutan tabung oksigen ke tempat pengisian oksigen atau agen, kemudian mendistribusikan kembali ke rumah sakit.
"Jadi, untuk penimbun obat-obat terkait covid-19, kami sudah tangkap tiga kelompok baik itu avigan, ivermectin, dan tabung oksigen,"
KADIN DKI Jakarta secara simbolis memberikan bantuan 100 tabung oksigen ukuran 6 meter kubik bagi Pemprov DKI Jakarta yang diterima oleh pria yang akrab disapa Ariza itu.
Riza meminta seluruh elemen masyarakat Jakarta untuk tidak menimbun tabung oksigen di rumah masing-masing maupun di berbagai tempat, terlebih saat PPKM Darurat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved