Sandiaga: Sport Tourism Bisa Hasilkan Pendapatan Hingga Rp19 Triliun

Insi Nantika Jelita
08/7/2021 18:17
Sandiaga: Sport Tourism Bisa Hasilkan Pendapatan Hingga Rp19 Triliun
Pemalap berpacu pada etape sembilan Tour de Singkarak 2019 di kawasan Mandeh, Sumatera Barat.(Antara)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut potensi sport tourism di Indonesia bisa membangkitkan ekonomi hingga belasan triliun.

Berdasarkan data UNWTO (United Nations World Tourism Organization), wisata olahraga merupakan sektor pariwisata yang mengalami peningkatan secara signifikan.

"Kami memetakan ternyata sport tourism ini memiliki pasar yang sangat besar. Di Indonesia, pertumbuhannya bisa mencapai Rp19 triliun pada 2024. Ayo ambil peluang di sektor pariwisata berbasis olahraga," ujar Sandiaga dalam keterangan resmi, Kamis (8/7).

Baca juga: Menparekraf Tunda Program Paket Wisata Vaksin di Bali

Di tengah pandemi covid-19, lanjut dia, wisatawan dianggap lebih tertarik untuk mengikuti tur dengan skala lebih kecil. Berikut, dengan preferensi aktivitas outdoor, didorong meningkatnya kepedulian wisatawan terhadap kebersihan, kesehatan dan keselamatan.

"Saya sudah datang ke Tumpeng Menoreh (restoran di Magelang, Jateng) itu luar biasa ada aspek kulinernya (ekonomi kreatif), tapi juga ada aspek olahraganya, yaitu hiking dan eco tourism. Itu kita baru bicara di seputar Candi Borobudur. Belum di Bali, Danau Toba dan Labuan Bajo," pungkas Sandiaga.

Baca juga: Bali Fokus ke Pasar Potensial dari Empat Negara

Keterkaitan destinasi wisata dengan wisata olahraga dikatakannya tergolong erat. Kemenparekraf memiliki lima destinasi super prioritas yang diarahkan Presiden Joko Widodo, sebagai lokasi pengembangan wisata olahraga atau sport tourism.

"Di Danau Toba (Sumatera Utara), kita arahkan ada wisata triatlon, wisata bersepeda sembari menikmati alam, ada lomba maraton dan lomba lainnya. Di Borobudur, kemarin kita mendengar Jogja Panahan," tuturnya.

Menurut UNWTO, destinasi wisata mencoba menambahkan kearifan lokalnya. Di Indonesia, terdapat lima ribu lebih lokasi seperti itu. "Kita bukan hanya menonton saja, tapi juga berpartisipasi. Kemarin di Bima ada wisata pacuan kuda. Di Nias olahraga dan budaya loncat batu, yang merupakan perpaduan tidak terpisahkan," kata dia.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya