Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bali Fokus ke Pasar Potensial dari Empat Negara

Arnoldus Dhae
08/7/2021 07:20
Bali Fokus ke Pasar Potensial dari Empat Negara
Pelaku wisata di Bali mempersiapkan dengan matang pelaksanaan prokes menyambut dibukanya kembali pintu bagi sejumlah negara.(Antara)

KEPALA  Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengungkapkan, Bali saat ini tengah disorot WHO terkait dengan penanganan Covid19. Atensi WHO sangat beralasan karena Bali sebagai destinasi wisata dunia tengah dipersiapkan untuk berbagai event besar bertaraf internasional di tahun 2022.

"Bali saat ini tengah dilindungi. Karena ada berbagai event internasional di tahun 2022. Jadi biar tidak terkontaminasi, maka Bali diproteksi betul-betul untuk persiapan yang lebih besar," kata Astawa di Denpasar, Kamis (8/6/2021).

Astawa menegaskan Bali telah mempersiapkan dengan matang untuk rencana open border jika PPKM Darurat ini segera usai. Keputusan untuk membuka Bali diakuinya memang keputusan pusat. Namun saat ini Bali diberi kesempatan untuk melakukan berbagai persiapan yang matang untuk keluar dari pandemi Covid-19.

Saat ini beberapa persiapan sudah dilakukan.  Bali telah melakukan CHSE, yang tercecer kami fasilitasi, menciptakan green zone Ubud, Sanur, dan Nusa Dua, termasuk juga penanganan kedatangan wisatawan mancanegara mulai dari kedatangannya di bandara, kemudian imigrasi, ke hotel dan juga berwisata ke daerah green zone.

Ada juga skenario yang dilakukan jika wisatawan suhu badannya panas melebihi 37 derajat celcius, mulai penangananya di Bandara Ngurah Rai hingga ke tempat isolasi di hotel yang ditentukan. Setelah itu ada upaya percepatan vaksinasi yang menargetkan 70 persen penduduk Bali dari 4,3 juta jumlah penduduknya.

"Bali juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena tegas menerapkan protokol kesehatan. Jika ada wisatawan yang melanggar prokes, maka akan dideportasi. Itu sudah dilakukan," tegasnya.

Menurut Astawa, bila Bali dibuka, maka ada 4 negara target pasar potensial Bali yakni Korea, Singapura, Tiongkok, Uni Emirat Arab. "Inilah empat negara yang selalu bertanya kapan Bali dibuka. Sebab mereka sudah tidak sabar untuk datang ke Bali," ungkapnya.

Pihaknya berharap, seusai piala Eropa, di mana di negara-negara ini akan memasuki musim dingin, maka liburannya ke Bali terutama Belanda. Mengingat biaya hidup di musim dingin sangat mahal. Biaya hidup dalam satu bulan jika dibandingkan berlibur ke Bali, mereka sudah bisa tinggal di villa mewah selama lima bulan.

"Kami juga telah menjajaki negara Belanda yang akan melakukan open border. Jadi pengentatan sudah dilakukan di Bali, dan setelah PPKM Darurat selesai pada 20 Juli 2021 ini, kami harap wisatawan mancanegara datang ke Bali. Paling tidak penerbangan esensial bisnis mendarat di Bali. Selama ini, tamu mendarat di Jakarta, kemudian setelah karantina lima hari, baru mereka datang ke Bali. Tentunya ini akan menjadi beban bagi wisatawan," tandasnya. (OL-13)

Baca Juga: Pelanggar PPKM Darurat di Sidoarjo Didenda Rp150 Ribu



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya