Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Ini Aplikasi Informasi Penanganan Kanker yang Baru Diluncurkan

Mediaindonesia.com
25/6/2021 17:53
Ini Aplikasi Informasi Penanganan Kanker yang Baru Diluncurkan
Aplikasi penanganan kanker(Ist)

PERKEMBANGAN terapi sistemik dalam penanganan kanker mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai obat baru baik kemoterapi maupun terapi target terus bermunculan.

Perkembangan informasi yang massif ini tidak semuanya dapat terekam dalam memori para dokter. Inilah yang melatar belakangi lahirnya Indonesian Sistemic Therapy (ISTRY).

“ISTRY adalah sebagian kontribusi Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia untuk penanganan kanker di Indonesia. Ini adalah aplikasi gawa ipintar pertama di Indonesia yang dapat menyediakan informasi bagi dokter untuk mengambil keputusan klinis dalam bidang terapi sistemik kanker,” ujar Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia, Walta Gautama saat  peluncuran ISTRY di RS Kanker Dharmais, Jakarta,  Jumat (25/6). 

ISTRY adalah aplikasi mobile berbayar, berbasis android yang menyediakan platform interaktif bagi tenaga medis untuk memperoleh informasi tentang terapikan kerterbaru yang beredar di Indonesia, terutama kanker payudara, kanker tiroid, kanker kepala leher, kanker jaringan lunak, kanker kulit, dan limfoma.

Project Manager ISTRY, Febriyanto Kurniawan menyampaikan,sasaran pengguna ISTRY adalah dokter ahli bedah onkologi, dokter ahli hematologi onkologi, dan dokterbedah umum yang menangani pasien kanker.

“Dengan aplikasi ISTRY, dokter dapat langsung menghitung dosis obat kemoterapi, obat hormonal, dan obat penunjang terapi kanker lainnya. Ini akan sangat memudahkan dokter serta meningkatkan ketepatan terapi, yang akhirnya akan menguntungkan pasien,” ujar Febriyanto. 

Baca juga : Ledakan Kasus Covid-19 Harus Dihadapi dengan Langkah Luar Biasa

Aplikasi ini juga memiliki fitur informasi cara pemberian/administrasi obat serta data efek samping obat kemoterapi dan terapi target.

“Data efek samping ini penting karena seringkali pasien bertanya tentang efek samping bahkan sebelum kemoterapi dimulai,” jelasnya.

Diungakkan Febriyanto, aplikasi ini akan dievaluasi dan diperbaharui setiap 2 tahun untuk menjamin akurasi dan kekinian informasi. 

Sementara itu, DirekturJendral Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Abdul Kadir, yang hadir dalam peluncuran aplikasi ISTRY menyampaikan selamat kepada Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia yang telah membangun aplikasi ISTRY.

 “Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada teman-teman ahli bedah onkologi yang telah mengintegrasikan teknologi informasi kedalam pelayanan kesehatan, semoga aplikasi ini dapat digunakan semaksimal mungkin oleh para dokter di Indonesia yang merawat pasien kanker,” pungkas Prof. Kadir.   (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik