Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

UN Leaders Summit: Menteri BUMN Ajak Pemerintah dan Swasta Capai SDGs

Fetry Wuryasti
18/6/2021 15:21
UN Leaders Summit: Menteri BUMN Ajak Pemerintah dan Swasta Capai SDGs
Menteri BUMN Erick Thohir.(DOK Pribadi.)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan keynote speech dalam pertemuan UN Global Compact Leaders Summit 2021 yang dilakukan secara virtual, Rabu (16/6). Dalam pidatonya, dia menyampaikan upaya berkelanjutan multisektor yang Indonesia lakukan guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs).

Pandemi covid-19 telah mengungkapkan paradigma baru tentang bagaimana dunia membentuk sinergi dan menunjukkan kearifan yang telah melekat pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)semakin harus diwujudkan. Hampir semua negara berjuang untuk mengatasi Pandemi Covid-19 dan meminimalkan dampaknya terhadap sektor kesehatan dan sosial ekonomi. Bila tidak ditangani segera, pandemi akan menjauhkan tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dunia.

Pandemi juga telah memaksa pemangku kebijakan untuk menciptakan aksi yang lebih nyata untuk merealisasikan SDG. Indonesia merefokuskan strategi dan sumber daya untuk beradaptasi dan mengalahkan pandemi dan mencapai tujuan SDG, baik di level pemerintah dan pelaku bisnis.

"Sejak 2018, perusahaan-perusahaan BUMN berkontribusi sebesar 60% per tahun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain harus menghasilkan profit, perusahaan BUMN juga harus menjadi agen pembangunan. Misi khususnya melayani dan menyejahterakan rakyat Indonesia. Dua peran ini yang dipertahankan selama pandemi," kata Erick Thohir, Rabu (16/6).

Pandemi juga membuka kesempatan untuk mengakselerasi transformasi dari perusahaan BUMN dan menghadirkan kesetaraan. Transformasi menyoroti tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan berkelanjutan. Pandemi membuat dua hal ini terjalin.

Beberapa strategi yang dilakukan Kementerian BUMN adalah mendorong perusahaan BUMN untuk lebih resilien, kompetitif dan memiliki GCG, sesuai tujuan SDG nomor 16, yaitu menciptakan perdamaian, keadilan dan institusi yang kuat. "Aksi nyata kami yaitu merestrukturisasi dan menklasterisasi industri dari 27 menjadi 12 sektor. Perusahaan BUMN juga dirampingkan dari 146 perusahaan menjadi hanya 41 hingga 2023, dan mengadopsi pemantauan terpusat untuk mengurangi beban fiskal BUMN," kata Erick.

Kedua, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 5 terkait kesetaraan gender, Indonesia menargetkan representasi perempuan di sebesar 15% tahun 2021 dan menjadi 25% di tahun 2023. Ini akan menjadi salah satu penilaian di perusahaan BUMN. Inisiatif lainnya yaitu BUMN harus mendukung strategi pemerintah menciptakan situasi nol kemiskinan dan kelaparan.

Perusahaan BUMN berpartisipasi aktif mengelola stabilitas pasokan dan harga makanan pokok untuk memastikan distribusi bermacam perlindungan sosial dan stimulus benar-benar mendukung kelompok sosial yang membutuhkan serta para pelaku usaha mikro. "Termasuk 10 juta rumah tangga yang berada di bawah garis kemiskinan dan 30 juta rumah tangga menerima diskon biaya listrik dari perusahaan BUMN melalui program perlindungan sosial," kata Erick.

Berkat program ini, tingkat kemiskinan bisa ditekan menjadi 8,9% dari estimasi sebelumnya di 10,9% antara Maret-Desember 2020. Pandemi telah membuat rentan sektor infrastruktur kesehatan. Oleh karena itu BUMN sektor farmasi turut terlibat dalam pemulihan kesehatan, dengan memastikan terjaminnya pasokan alat tes PCR, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, mengamankan pasokan, vaksinasi covid-19 dan memvaksinasi sekian juta orang. "Kami juga membangun teknologi terintegrasi, distribusi vaksin dan ekosistem digital layanan kesehatan. Kami optimistis akan mengeskalasi pemulihan pascapandemi," kata Erick.

Untuk memenuhi target SDGs nomor 8, dunia yang layak dan ekonomi yang bertumbuh, pelaku usaha BUMN dan UMKM menjadi penggerak dalam membuka lapangan pekerjaan. Bank-bank BUMN menggerakan 60% pembiayaan untuk UMKM, dan membantu mereka bertahan di masa pandemi covid-19. Lebih jauh, perusahaan BUMN juga memproduksi massal skuter listrik dan Pertamina menargetkan meraih kontribusi pendapatan dari sektor energi terbarukan sebesar 5,7% dari total pendapatan perusahaan di 2030.

"Dalam pandangan kami, keberlanjutan merupakan mekanisme untuk menciptakan bisnis dan ekonomi yang lebih resilien. Ibarat olahraga basket, kesuksesan hanya bisa diraih dengan kerja bersama. Kami optimistis pemerintah dan swasta bisa berkolaborasi dan beraksi menciptakan inisiatif untuk mencapai target SDGs," tutup Erick. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya