Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menteri KKP Ingin Tambak Udang Dipasena Segera Direvitalisasi

Insi Nantika Jelita
15/6/2021 17:26
Menteri KKP Ingin Tambak Udang Dipasena Segera Direvitalisasi
Ilustrasi petambak saat memanen udang vename di wilayah Pamekasan, Jawa Timur.(Antara)

MENTERI Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menyebut upaya revitalisasi menjadi solusi terbaik untuk meningkatkan produktivitas tambak udang Bumi Dipasena di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.

Adapun revitalisasi harus meliputi segala lini. Mulai dari infrastruktur, penyediaan bahan baku budidaya, hingga pemasaran hasil produksi. Hal itu disampaikan Trenggono saat berdialog dengan pembudidaya Bumi Dipasena, Selasa (15/6).

"Solusinya harus revitalisasi, tidak ada cara lain. Kalau revitalisasi mau, dengan metode dan manajemen baru. Kalau perlu manajemennya paguyuban. Ini akan menjadi salah satu industri tambak yang besar sekali," tutur Wahyu dalam keterangan resmi, Selasa (15/6).

Baca juga: Ribuan Ikan Di Kawasan Wisata Pantai Cemara Mati

Trenggono menyatakan revitalisasi yang dimaksud tidak sebatas infrastruktur, namun juga proses produksi, pemenuhan bahan baku, hingga pemasaran hasil panen. Saat ini, kawasan tambak Bumi Dipasena belum dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tidak adanya hatchery, laboratorium, coldstorage dan pabrik es.

Untuk permasalahan di area tambak berupa pendangkalan kanal yang menyebabkan air dari laut sulit masuk ke petak tambak pembudidaya. Kemudian, mekanisme pasar juga dinilai belum ideal. Sebab, masing-masing pembudidaya menjual langsung udang ke pembeli. Skema ini dianggap berpotensi menimbulkan persaingan harga yang tidak sehat.

"Saya datang ke sini ingin mendengar, ingin belajar. Tapi perlu saya sampaikan, bahwa persyaratan budidaya yang baik itu, pertama air yang bagus, ada IPAL, lalu kincir. Kemudian, infrastruktur pendukung, seperti pabrik pakan yang bisa terus menerus memenuhi kebutuhan," imbuh Trenggono.

Baca juga: KKP: Kegiatan Ekonomi di Laut Harus Ramah Lingkungan

Lalu, kebutuhan yang juga diperlukan ialah laboratorium penyakit udang dan ada off-taker (pembeli) yang secara transparan. "Jika terpenuhi, baru akan mencapai produktivitas yang bagus," pungkasnya.

Mengenai solusi revitalisasi, Trenggono menekankan bahwa penerapannya perlu koordinasi dan diskusi lebih lanjut. Baik dengan perwakilan pembudidaya Bumi Dipasena, pemda, maupun kementerian dan lembaga terkait.

Kawasan tambak Bumi Dipasena memiliki luas sekitar 6.800 hektare, yang mencakup 17.139 petak. Dengan rincian 14.609 petak produktif dan sisanya tidak produktif. Komoditas yang dibudidayakan hampir 100% udang vaname. Adapun volume produksi udang sekitar 30-70 ton per hari.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya