Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIDUGA tercemar limbah tambak udang, Ribuan ikan berbagai jenis mati di kolam di kawasan wisata, Pantai Cemara di Jalan Lintas Timur Bangka. Matinya ribuan ikan yang hidup liar di kolam tersebut sangat disayangkan pihak pengelola kawasan wisata di desa Rebo tersebut.
Yuda pratama pengelola kawasan wisata Cemara mengatakan ribuan ikan tersebut awalnya mabok selalu naik kepermukaan air, kemudian pagi harinya mati. "Awalnya mabok dulu, nah pagi harinya kita ketahui banyak ikan yang mati,"kata Yudha, Rabu (5/5).
Ia menyebutkan ribuan ikan yang mati tersebut adalah Ikan Libam, Kiteng dan Baronang. Ikan-ikan tersebut sudah ada sejak lama, karena kolam yang ada di kawasan wisata ini masih alami
Pihaknya menyayangkan matinya ikan-ikan tersebut, Ia pun meminta pihak terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
"Kita tidak bisa menduga-duga, makanya kita DLH turun mengecek kualitas airnya untuk memastikan ikan-ikan mati karena limbah atau apa,"ungkap dia.
Ia mengaku ada dua sumber limbah yang ada di kawasan wisata, pertama limbah dari aktivitas tambang pantai yang berada di depan kawasan wisata. Kedua, aktivitas tambak udang tepat di depan kawasan wisata.
"Ini dugaan kita, saluran limbah tambak udang yang ada dekat kolam wisata ini saat air laut pasang meluap dan masuk ke kolam, bau limbah tambak udang ini pun menyengat," ungkap dia.
Terkait ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Babel, Eko Kurniawan mengatakan perusahaan tambak udang yang ada dekat kawasan wisata tersebut belum ada izin lingkungan.
"Sebenarnya bukan tidak ada izin, mereka ini malas mengurusnya, padahal oleh KLHK kawasan tersebut sudah di keluarkan dari kawasan hutan," kata Eko.
Menurut Eko dalam RT/RW kabupaten Bangka, Tambang udang di Desa Rebo Bangka tersebut masih masuk kawasan hutan. Namun karena belum di revisi maka, sampai saat ini, masih kawasan hutan, kendati KLHK sudah mengeluarkanya.
Ia menilai jika memang benar ikan-ikan tersebut mati karena limbah dari tambang udang tersebut, kemungkinan besar IPALnya belum efektif.
"Biasanya pemilik tambah itu, menyiapkan kolam terakhjir dan diisi ikan untuk memastikan bahwa limbah sudah di proses dengan baik, hal ini dibuktikan dengan tidak matinya ikan di kolam,"ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya akan ke lokasi untuk melakukan pengecekan apa yang menjadi penyebab ikan-kan itu mati dan mabok.(OL-13)
Baca Juga: Akibat Pandemi, 8,75 Juta Orang Menganggur
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
WARGA eks transmigrasi Desa Rantau Bakula, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan kembali memprotes kondisi pencemaran lingkungan di wilayah mereka.
Telusuri dampak mengerikan pencemaran tanah: dari kesehatan manusia hingga kerusakan ekosistem. Temukan contoh nyata dan solusi untuk bumi yang lebih sehat.
Tidak adanya standar pengujian mikroplastik dalam pangan dan lingkungan semakin memperparah kontaminasinya di dalam tubuh manusia.
Pemantauan baku mutu menjadi kegiatan penting untuk melihat informasi atau gambaran akan kualitas air sungai di wilayah itu.
Kuat dugaan, minyak itu berasal dari limbah pembuangan tambak udang ke laut karena lokasi pantai dekat dengan tambak udang.
Lebih lanjut Sukinda memprediksi jumlah pendaftar pada tahap 1 di hari kedua, akan terus mengalami penambahan hingga lonjakan pendaftar.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung (Babel) Edi Romdhoni mengatakan tahun ini jumlah sapi yang akan di kurban kan diperkirakan mencapai 3.040 ekor.
Kendati sulit, Polda Babel sudah melakukan upaya dan mampu memproduksi puluhan ton jagung.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Bahan pokok yang dijual dengan harga murah berupa bumbu dapur seperti cabai rawit, cabai besar kriting, bawang merah, bawang putih, tomat, kentang dan wortel.
Pihaknya terus menghimbau para jemaah haji asal Babel untuk tetap menjaga kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved