Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Klaster RT Bermunculan, Epidemiolog: 3T Harus Masif

Putri Anisa Yuliani
30/5/2021 15:30
Klaster RT Bermunculan, Epidemiolog: 3T Harus Masif
Petugas Puskesmas Cipondoh melakukan tes Antigen pemudik yang baru tiba dari kampung halaman di Cipondoh, Tangerang, Kamis (27/5/2021).(ANTARA/MUHAMMAD IQBAL)

KLASTER penularan covid-19 di tingkat RT bermunculan di Ibu Kota. Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko merekomendasikan agar tes PCR semakin masif. Selain itu, upaya tracing dan treatment juga harus diperbanyak dan diperkuat. 

Menurut dia, penularan hanya bisa dikendalikan apabila 3T berjalan optimal.

"Ya 3T harus kuat. Testing, tracing, treatment itu harus. Bisa saja banyak tapi apakah mereka ini masuk dalam tracing. Jadi tes yang banyak ini juga harus berkualitas," kata Miko saat dihubungi Media Indonesia.

Baca juga: Perlu Pemahaman Menyeluruh terkait Kebijakan Pengendalian Covid-19

Selain itu, penekanan agar 3M dapat dilakukan dengan disiplin juga harus dilakukan. Ia khawatir bila tidak ditangani secara baik, klaster RT ini akan meledak dan membuat fasilitas kesehatan di tingkat wilayah mulai kerepotan. Hal inilah yang sebelumnya ia amati telah terjadi di India.

"Melakukan tracing dengan baik, mengisolasi dengan baik, masyarakatnya harus patuh dengan semua yang diarahkan oleh satgas baik provinsi sampai mikro," jelasnya.

Di sisi lain, munculnya klaster RT mengisyaratkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro harus ditinjau ulang. Ia menyebut PPKM Mikro harus diperketat menjadi PSBB di masa awal pandemi yang diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Di masa tersebut, work from home (WFH) berlaku untuk seluruh sektor kerja di luar 11 sektor esensial. Selain itu, restoran hanya melayani pesan antar dan tidak melayani makan di tempat. Sementara pusat perbelanjaan ditutup. Hanya toko-toko yang menjual kebutuhan pokok yang boleh dibuka.

"Ya harus kembali seperti itu untuk pengendalian yang lebih efektif," tukas dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik