Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI kembali melanjutkan penggunaan vaksin covid-19 AstraZeneca batch CTMAV547 setelah dipastikan melalui pengujian bahwa mutu vaksin tidak memiliki keterkaitan dengan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan.
"Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara mutu vaksin covid-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV547 dengan KIPI yang dilaporkan. Untuk itu, vaksin covid-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV 547 dapat digunakan kembali," demikian penjelasan Badan POM tentang hasil pengujian terhadap mutu vaksin covid-19 AstraZeneca bets CTMAV 547 yang dipublikasikan melalui laman www.pom.go.id serta kepada Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Badan POM RI Lucia Rizka Andalusia, Kamis, (27/5).
Baca juga: Wamenkes: Puncak kasus Covid-19 usai Lebaran terjadi pada Juni
Badan POM juga melaporkan bahwa vaksin covid-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV547 telah melalui proses investigasi oleh Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI (Komnas PP KIPI), Komisi Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI (Komda PP KIPI), dan Badan POM, atas mutu vaksin yang meliputi uji sterilitas dan uji toksisitas abnormal di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM sejak Minggu (16/5).
Upaya uji mutu dilakukan sebagai tindakan untuk mengetahui adanya keterkaitan antara mutu produk vaksin dengan KIPI yang dilaporkan, khususnya untuk mengetahui konsistensi mutu vaksin pada saat pendistribusian dan penyimpanan terhadap hasil 'lot release' yang telah dilakukan sebelum vaksin diedarkan.
Pada Rabu (25/5), PPPOMN telah menerbitkan laporan pengujian vaksin covid-19 AstraZeneca batch CTMAV 547 dengan kesimpulan bahwa toksisitas abnormal dan sterilitas vaksin covid-19 AstraZeneca batch CTMAV 547 memenuhi syarat mutu dan aman digunakan.
Baca juga: Guru Besar FKUI: Ada Penurunan Efektivitas Vaksin pada B1617
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara mutu vaksin covid-19 Astrazeneca nomor batch CTMAV547 dengan KIPI yang dilaporkan. Untuk itu, vaksin covid-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV 547 dapat digunakan kembali.
Dalam keterangannya, Badan POM senantiasa melakukan pengawasan mutu vaksin covid-19 pada saat sebelum diedarkan dengan penerbitan 'lot release' dan saat diedarkan juga diambil sampel dan pengujian mutu secara periodik.
Badan POM bersama Kementerian Kesehatan RI dan Komnas PP KIPI terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. (Ant/H-3)
Meskipun sering kali dianggap penting hanya pada masa anak-anak, imunisasi sepanjang hidup adalah praktek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Vaksin polio adalah salah satu imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit polio, sebuah infeksi serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.
Imunisasi merupakan salah satu langkah krusial dalam menjaga kesehatan anak-anak, tidak hanya melalui perlindungan terhadap penyakit infeksi,
Untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, perempuan harus menerima vaksin sebelum menikah dan hamil
Vaksin HPV bagi laki-laki mencakup perlindungan terhadap risiko terjadinya kutil anogenital hingga 90 persen.
Jangan meninggalkan sampah di dalam dan luar rumah karena bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan telur
Melakukan suntik 3 vaksin sebelum menikah akan melindungi diri sendiri, pasangan dan keturunan.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved