Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI kembali melanjutkan penggunaan vaksin covid-19 AstraZeneca batch CTMAV547 setelah dipastikan melalui pengujian bahwa mutu vaksin tidak memiliki keterkaitan dengan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan.
"Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara mutu vaksin covid-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV547 dengan KIPI yang dilaporkan. Untuk itu, vaksin covid-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV 547 dapat digunakan kembali," demikian penjelasan Badan POM tentang hasil pengujian terhadap mutu vaksin covid-19 AstraZeneca bets CTMAV 547 yang dipublikasikan melalui laman www.pom.go.id serta kepada Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Badan POM RI Lucia Rizka Andalusia, Kamis, (27/5).
Baca juga: Wamenkes: Puncak kasus Covid-19 usai Lebaran terjadi pada Juni
Badan POM juga melaporkan bahwa vaksin covid-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV547 telah melalui proses investigasi oleh Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI (Komnas PP KIPI), Komisi Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI (Komda PP KIPI), dan Badan POM, atas mutu vaksin yang meliputi uji sterilitas dan uji toksisitas abnormal di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM sejak Minggu (16/5).
Upaya uji mutu dilakukan sebagai tindakan untuk mengetahui adanya keterkaitan antara mutu produk vaksin dengan KIPI yang dilaporkan, khususnya untuk mengetahui konsistensi mutu vaksin pada saat pendistribusian dan penyimpanan terhadap hasil 'lot release' yang telah dilakukan sebelum vaksin diedarkan.
Pada Rabu (25/5), PPPOMN telah menerbitkan laporan pengujian vaksin covid-19 AstraZeneca batch CTMAV 547 dengan kesimpulan bahwa toksisitas abnormal dan sterilitas vaksin covid-19 AstraZeneca batch CTMAV 547 memenuhi syarat mutu dan aman digunakan.
Baca juga: Guru Besar FKUI: Ada Penurunan Efektivitas Vaksin pada B1617
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara mutu vaksin covid-19 Astrazeneca nomor batch CTMAV547 dengan KIPI yang dilaporkan. Untuk itu, vaksin covid-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV 547 dapat digunakan kembali.
Dalam keterangannya, Badan POM senantiasa melakukan pengawasan mutu vaksin covid-19 pada saat sebelum diedarkan dengan penerbitan 'lot release' dan saat diedarkan juga diambil sampel dan pengujian mutu secara periodik.
Badan POM bersama Kementerian Kesehatan RI dan Komnas PP KIPI terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. (Ant/H-3)
Dokter sekaligus pemerhati kesehatan, Reisa Broto Asmoro, dalam diskusi daring bertajuk ASI dan Imunisasi, menyebutkan bahwa ASI dan imunisasi dua hal yang tidak bisa saling menggantikan.
Imunisasi tidak dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus apabila dia memiliki gangguan medis kontra indikasi.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
PBB memperingatkan kesenjangan imunisasi semakin melebar, karena maraknya misinformasi dan pemangkasan drastis bantuan internasional.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved