Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Tjandra Yoga Aditama mengemukakan ada sedikit penurunan efektivitas sejumlah vaksin covid-19 terhadap varian B1617 saat dibandingkan dengan B117.
"Varian B1617 ini terdiri atas tiga jenis, yaitu B1617.1, B1617.2 dan B1617.3 dan masih terus banyak dibahas termasuk dampaknya pada pasien dari India yang meninggal dunia," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (27/5).
Berdasarkan laporan awal dari Inggris, kata Tjandra, data efikasi vaksin Pfizer BioNTech adalah 93,4 persen terhadap B117 dan 87,9 persen terhadap B1617.2.
Baca juga:Waspada Gelombang Sangat Tinggi hingga 6 Meter 27-28 Mei
Sedangkan penelitian ilmiah vaksin AstraZeneca adalah 66,1 persen terhadap B117 dan juga sedikit lebih rendah 59,8 terhadap B1617.2.
Tjandra mengatakan dampak varian B1617 terhadap efikasi vaksin telah banyak dibahas para pakar, di antaranya penelitian berskala kecil yang menunjukkan penurunan dua kali dari kapasitas netralisasi terhadap varian B1617.1 sesudah dua dosis vaksin SII–Covishield, dibandingkan dengan terhadap lineage B1 secara umum.
Ada juga penelitian skala kecil lain yang menunjukkan penurunan netralisasi terhadap B1617.1 pada vaksin Moderna- mRNA-1273 berdasarkan pengambilan 15 sampel penelitian. Sedangkan Pfizer BioNTech hanya sepuluh sampel.
Tjandra juga melaporkan ada data penurunan netralisasi terhadap varian B1617 pada vaksin Bharat-Covaxin, bila dibandingkan dengan varian yang menjadi perhatian WHO, B117.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Ajak Desa Wisata Ikuti Ajang ADWI 2021
"Karena data-data masih awal maka WHO menyatakan bahwa bukti ilmiah dampak efikasi vaksin pada varian B1617.1, B1617.2 atau B1617.3 memang masih amat terbatas. Artinya perlu ditunggu perkembangan hasil penelitian selanjutnya," katanya.
Menurut Tjandra terdapat sejumlah sifat varian SARS-CoV-2 B1617 yang diungkap berdasarkan laporan ilmiah yang dirilis WHO per 25 Mei 2021.
Tjandra mengatakan sudah ada beberapa data ilmiah yang menunjukkan bahwa varian B1617 lebih mudah menular. "Data terbaru dari Inggris tanggal 29 Maret sampai 28 April 2021 menunjukkan bahwa 'secondary attack rates' varian B1617.2 lebih tinggi dibandingkan B117," katanya.
Laporan berikutnya, dampak dari serangan B1617 yang berpotensi membuat penyakit yang diderita pasien menjadi lebih berat dan parah atau menyebabkan kematian, kata Tjandra, masih dalam status “under investigation”, artinya masih diperlukan data ilmiah yang lebih sahih untuk membuat kesimpulan akhir.
Terkait kemungkinan terinfeksi ulang sesudah sembuh, kata Tjandra, statusnya masih under investigation. Tetapi WHO sudah menyatakan bahwa ada kemungkinan B1617.1 mengakibatkan penurunan aktivitas netralisasi.
Tjandra menambahkan sejauh ini belum ada laporan ilmiah yang sahih tentang dampak varian B1617 terhadap diagnosis covid-19 dengan PCR dan atau rapid antigen.
"Artinya belum ada data ilmiah pasti tentang dampak gangguan varian B1617 terhadap PCR dan antigen, jadi sampai sekarang masih bisa digunakan dengan baik," ujarnya. (Ant/H-3)
Sebagai salah satu kandidat Ketum Iluni UI, Rapin Mudiardjo menggemakan tagline BIG dalam kampanyenya, yaitu Bersama, Independen, dan Gembira.
ILUNI UI dianggap unik karena memiliki tiga stakeholder sekaligus yaitu akademisi di kampus, di dunia industri dan mahasiswa sebagai SDM masa depan.
Pemikiran Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai fondasi penting dalam membentuk arah kebijakan ekonomi dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyat kecil.
Gerakan nasional ini diluncurkan langsung Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PKKMB UI 2025.
IKATAN Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) akan menggelar Pemilihan Langsung (Pemila) Ketua Umum ILUNI UI periode 2025–2028 pada 23–24 Agustus 2025 secara elektronik (e-vote)
Ivan meyakini setiap alumni UI layak mendapatkan dukungan yang nyata agar bisa melangkah lebih jauh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved