Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggagas pelayanan posyandu dan puskesmas virtual dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam memantau tumbuh kembang anak di tengah pandemi covid-19.
"Selama pandemi, kunjungan posyandu menurun selama 2020. Bahkan sebelum pandemi pun orang-orang yang menengah ke atas dan sibuk bekerja ini tidak begitu aktif datang ke posyandu atau puskesmas," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, saat penandatanganan naskah kesepahaman BKKBN dan Tanoto Foundation yang ditayangkan secara virtual, Kamis (20/5).
Baca juga: Asah Keterampilan Digital Anak Bangsa, Kominfo Sediakan Beasiswa
Hasto mengatakan situasi itu menghambat kegiatan pemerintah dalam memantau rekam medis tumbuh kembang anak. Namun seiring tingkat pendidikan orang tua yang semakin tinggi, pilihan untuk memeriksa tumbuh kembang anak mereka adalah rumah sakit swasta.
Berangkat dari permasalahan tersebut, BKKBN bersama Tanoto Foundation menggagas pelayanan kesehatan masyarakat berbasis modul yang dapat diaplikasikan secara daring.
"Konsep ini bisa diaplikasikan pada berbagai bentuk layanan, salah satunya yang sedang kita gagas adalah posyandu dan puskesmas virtual," katanya.
Gagasan itu diimplementasikan dalam bentuk pemberian berikan modul kepada orang tua sebagai edukasi dalam memantau tumbuh kembang anak. "Bagaimana materi mendidik anak-anak mereka dan kami juga memberikan rahan seperti konsultasi secara digital," kata dia.
Konsultasi kepada orang tua bisa diwujudkan melalui berbagai aplikasi BKKBN, di antaranya Klik Dokter. "Kita bisa memberikan konsultasi secara gratis dan online dengan perangkat informasi geospasial yang sudah berjalan baik," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Targetkan 50 Juta Masyarakat Terliterasi Digital
"Hari gini tidak sulit mewujudkan posyandu atau puskesmas virtual, ojek saja bisa sukses layani konsumen secara online. Jika ini berhasil, maka bisa jadi yang perdana di Indonesia," imbuhnya.
BKKBN bersama Tanoto Foundation tengah menggarap kerja sama pembuatan modul yang memungkinkan layanan terhadap program BKKBN dilakukan berbasis digital yang dapat diakses masyarakat secara virtual.
"Kami bisa hitung massa tubuh. Misalnya kalau mau menikah, cukup masukan berat badan, tinggi, lingkar lengan, lingkar pinggang, dan lainnya. Nanti kita beri dia modul dan kasih arahan. Bahkan kita libatkan juga dokter secara virtual," katanya. (Ant/H-3)
KB pascapersalinan penting karena memiliki peran strategis dalam membantu ibu menjaga kesehatan reproduksinya setelah melahirkan.
"Apa yang dikerjakan pemerintah hari ini adalah semangat keadilan dan membuka ruang juga untuk laki-laki dalam partisipasi (keluarga berencana),"
Budi mengatakan tren #KaburAjaDul hanya sekadar luapan sesaat. Banyak masyarakat belum mengetahui prosedur panjang yang perlu ditempuh apabila ingin menjadi penduduk tetap di luar negeri
Salah satu kunci keberhasilan yang membawa Bali, termasuk Bangli, terdepan dalam penanganan stunting adalah gotong royong.
Rebranding logo baru, menurut menteri Wihaji, mengikuti perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kemendukbangga/BKKBN berdasarakan Peraturan Presiden Nomor 180 dan 181 Tahun 2024.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Kemenpora, serta Kementerian Komdigi mengkampanyekan peringatan Hari AIDS Sedunia dan gerakan antijudi online.
Endang Setiawati, fasilitator Rumah Anak SIGAP di Kutai Kartanegara, berbagi kisah inspiratif tentang pentingnya pola asuh dan peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.
Program peningkatan mutu pengukuran di Posyandu juga terus diperkuat melalui distribusi 300.000 alat antropometri.
Harapannya, dengan adanya perhatian dan intervensi yang berkelanjutan, angka stunting di Kota Sorong dapat terus menurun.
Cek kesehatan lansia di posyandu dilakukan melalui beberapa tahapan, seperti pendaftaran, pengukuran, pemeriksaan, dan penyuluhan.
PEMERINTAH mulai membagikan makan bergizi gratis (MBG) kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok bayi di bawah usia lima tahun (balita). Penyalurannya diberikan sekali dalam sepakan.
Yuly Astuti juga mengatakan bahwa stunting memiliki sifat genetik, sehingga wanita yang mengalami stunting berisiko melahirkan anak yang juga mengalami stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved