Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Ini Langkah Mitigasi Dari Kemenkes untuk Hadapi KLB Campak

Despian Nurhidayat
27/8/2025 19:19
Ini Langkah Mitigasi Dari Kemenkes untuk Hadapi KLB Campak
Petugas kesehatan Puskesmas Batu Ceper menyuntikkan vaksin Measles Rubella (MR) atau campak kepada seorang murid sekolah dasar(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

MENINGKATNYA kasus campak di Indonesia dinilai berkaitan dengan turunnya cakupan imunisasi rutin lengkap dalam beberapa tahun terakhir. Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine menyebutkan cakupan imunisasi rutin lengkap di Indonesia pernah mencapai 92% pada 2018, namun turun menjadi hanya 87,8% pada 2023.

"Tren ini berimbas langsung pada meningkatnya kasus campak. Tahun 2022 tercatat lebih dari 4.800 kasus campak konfirmasi. Jumlah tersebut meningkat pada 2023 menjadi lebih dari 10.600 kasus," ungkapnya, Rabu (27/8). 

Pada 2024 menurun menjadi lebih dari 3.500 kasus, namun kembali meningkat pada 2025, di mana hingga Agustus telah tercatat lebih dari 3.400 kasus. Selain itu juga terjadi KLB campak di sejumlah wilayah. 

Pada 2022 dilaporkan sebanyak 64 KLB, kemudian 2023 meningkat menjadi 95 KLB. Pada 2024 menurun menjadi 53 KLB, namun kembali meningkat di 2025, sampai bulan Agustus tercatat sudah terjadi sebanyak 46 KLB.

Menurutnya, cakupan imunisasi campak-rubela (MR) dosis pertama (MR1) dan kedua (MR2) juga masih jauh dari target 95% untuk membentuk kekebalan kelompok. Pada 2024, cakupan MR1 sebesar 92% dan MR2 sebesar 82,3%.

dr. Prima menegaskan bahwa pencegahan adalah kunci agar KLB tidak meluas. "Kalau kita bisa menjaga cakupan imunisasi tetap di atas 95%, maka rantai penularan bisa diputus. Itu yang harus jadi komitmen bersama," katanya.

Kemenkes pun mengimbau masyarakat, khususnya orangtua dan pengasuh anak, agar segera membawa anak ke posyandu, puskesmas, atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi campak, baik rutin sesuai jadwal maupun tambahan saat situasi KLB. 

"Masyarakat diimbau agar tidak menunda dan tidak takut imunisasi karena vaksin campak terbukti aman, bermutu, serta diberikan gratis oleh pemerintah. Selain itu, warga diminta aktif mendukung pelaksanaan ORI dengan menginformasikan pentingnya imunisasi kepada keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar," tutur dr. Prima.

Jika terdapat anak atau anggota keluarga yang mengalami demam, bercak merah pada kulit, batuk, pilek, dan mata merah, masyarakat diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vitamin A dan pengobatan. 

Pasien campak perlu diisolasi di rumah untuk mencegah penularan dan didukung dengan asupan gizi seimbang guna mempercepat pemulihan. 

Tak kalah penting, masyarakat diminta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mengingat campak ditularkan melalui droplet, penggunaan masker saat berinteraksi dengan penderita sangat dianjurkan. (Des/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya