Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ruang XY ke-11: Suara Perempuan dan Pemuda Penambang Skala Kecil

Humaniora
07/5/2021 19:49
Ruang XY ke-11: Suara Perempuan dan Pemuda Penambang Skala Kecil
Diskusi Ruang XY ke-11 bertema Tantangan dan Peluang Bagi Perempuan dan Anak Muda di Komunitas Penambang Skala Kecil Saat Pandemi.(Dok EGPS)

Komunitas penambang skala kecil tersebar luas di Indonesia meskipun jumlahnya tidak pernah terdokumentasi dengan baik. Pekerjaan sebagai penambang, baik formal maupun informal, diminati karena dirasa memberikan hasil yang (terkadang) besar dan cepat meskipun ada risiko kesehatan dan keselamatan yang sangat tinggi seperti kontaminasi zat berbahaya dan kecelakaan kerja akibat penggunaan perlengkapan keselamatan yang sangat minim.

"Perempuan dan anak muda adalah bagian dari komunitas penambang skala kecil. Mereka menjalankan berbagai macam peran untuk berkontribusi pada ekonomi rumah tangga," kata Direktur Eksekutif Women in Mining and Energy (WiME) Maya Muchlis dalam keterangan resmi, Jumat (7/5).

Menurut Maya, mereka ada yang menjadi penambang aktif, ada pula yang berwirausaha untuk membantu pasangan atau orang tua mereka yang bekerja sebagai penambang. 

Baca juga: Jelang Lebaran, BPKN Catat 2.235 Aduan Masyarakat

Akibat pandemi covid-19, perempuan dan anak muda menjadi salah satu kelompok masyarakat sangat terdampak. Kondisi pandemi menyebabkan mata pencaharian mereka berkurang bahkan hilang akibat kegiatan penambangan yang dikurangi atau terhenti. 

Dalam kondisi krisis ketika anggota dewasa dalam rumah tangga harus berhenti bekerja akibat pandemi, perempuan dan anak muda kerap menjadi tumpuan utama dalam mencari mata pencaharian alternatif sebagai upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga.

Untuk mengkaji dampak covid-19 terhadap kehidupan komunitas penambang skala kecil dan memberikan ruang beraspirasi bagi kelompok tersebut, WiME dan Yayasan Tambuhak Sinta (YTS) melaksanakan program pelatihan Photovoice dengan dukungan pendanaan dari Extractives Global Programmatic Support (EGPS) Trust Fund yang dikelola oleh Bank Dunia. 

Program ini dilaksanakan di tiga lokasi yaitu Kabupaten Gunung Mas (Kalimantan Tengah), Kota Sawahlunto (Sumatera Barat), dan Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat).

"Hasil program pelatihan Photovoice dipaparkan di kegiatan Ruang XY ke-11. Ini terdiri dari pameran foto dan video hasil karya penambang skala kecil dan diskusi nasional daring," imbuh Maya. 

Tema diskusi nasional kali ini adalah “Tantangan dan Peluang Bagi Perempuan dan Anak Muda di Komunitas Penambang Skala Kecil Saat Pandemi”. Diskusi ini dimaksudkan mengkaji serta mengidentifikasi peluang, hambatan, dan rekomendasi dari berbagai pihak terkait dalam upaya meningkatkan kesejahteraan komunitas penambang skala kecil. 

Turut diundang sebagai pembicara dalam kegiatan diskusi nasional ini adalah Dr. Lana Saria, S.Si., M.Si - Direktur Teknik dan Lingkungan Dirjen Mineral dan Batubara di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eni Widiyanti - Asisten Deputi Bidang Kesetaraan Gender di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Balada Amor, Ph.D Spesialis Tambang Senior di Bank Dunia, dan Asep Sopari, S.P Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya