Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KETUA Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyoroti pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang meminta agar pemerintah dapat memberikan pengecualian aturan larangan mudik Lebaran bagi santri.
Sebelumnya, Ma'ruf meminta agar santri diperbolehkan pulang ke kampung halaman di masa larangan mudik Lebaran, yakni pada 6-17 Mei.
Djoko menilai hal tersebut menjadikan larangan mudik tidak efektif. Semakin banyak pengecualian yang diberikan, berpotensi menimbulkan efek domino. Di mana banyak pihak akan meminta dispensasi serupa.
Baca juga: Menkes: Jangan Buru-Buru Longgarkan PPKM Mikro
"Nanti, banyak pihak yang meminta dispensasi. Bayangkan saja jika Ketua MPR, Ketua DPR, serta para ketua partai minta dispensasi. Apa gunanya aturan yang sudah dibuat susah-susah," pungkas Djoko, Sabtu (24/4).
Menurutnya, adanya pengecualian membuat pemerintah terkesan tidak serius dalam kebijakan larangan mudik. Terlebih berbagai pihak, seperti perusahaan otobus (PO), sudah rela merugi terus-menerus dengan adanya larangan mudik. Kepolisian dan dinas perhubungan pun telah membuat rencana pengamanan sedemikian ketat.
Baca juga: Usulan Santri Boleh Mudik Berlaku Selama Masa Pengetatan
"Jika pemerintah terlalu banyak memberikan dispensasi, kesannya pemerintah tidak serius untuk mengurangi penyebaran covid-19 saat mudik. Banyak pihak sudah sepakat. Justru sekarang tiba-tiba ada permintaan dispensasi dari penguasa," kritik Djoko.
Diketahui, larangan mudik Lebaran tertuang dalam Surat Edaran Kasatgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Ramadan 1442 H.
Beberapa hari lalu, Satgas Penanganan Covid-19 menerbitkan adendum SE 13/2021 dengan mengubah ketentuan masa berlaku tes covid-19 sebagai syarat perjalanan antardaerah pada masa pengetatan, yakni 22 April-5 Mei dan 18-25 Mei.(OL-11)
Urutan predikat keterbukaan informasi adalah: Informatif, Menuju Informatif, Cukup Informatif, Kurang Informatif dan Tidak Informatif. OJK mendapat skor 97,76 dari total skor maksimal 100.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengakui masalah pemalangan tanah adat di wilayah Papua selalu menjadi hambatan dalam pengembangan investasi.
Ma’ruf mengakui, perubahan akibat pemberlakuan UU Otsus dan DOB juga dapat membawa dampak tersendiri.
Pemuda yang tangguh bukan seseorang yang mampu menguasai yang lain, melainkan mampu merawat persatuan dan kesatuan.
Indonesia merupakan salah satu dari negara di Asia yang memiliki spesies Aglaonema yang bervariasi, serta penghasil Aglaonema hybrid yang berkualitas.
Perayaan sederhana dengan pemotongan nasi tumpeng digelar staf Wapres di Kediaman Wakil Presiden di Menteng, Jakarta Pusat, pagi tadi.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved