Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Menkes: Jangan Buru-Buru Longgarkan PPKM Mikro

Despian Nurhidayat
23/4/2021 16:02
Menkes: Jangan Buru-Buru Longgarkan PPKM Mikro
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers.(Antara)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan beberapa daerah tidak perlu buru-buru melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. 

Pasalnya, terjadi kecenderungan peningkatan kasus covid-19 di berbagai negara, seperti India. Budi menyoroti lonjakan kasus covid-19 di India disebabkan dua hal utama. Rinciannya, mutasi baru dan pelonggaran yang dilakukan terlalu cepat.

"Protokol kesehatan yang dilonggarkan cepat, festival keagamaan diizinkan dan kasus baru naik tinggi. Hal ini pelajaran bagi kita semua untuk mengamati laju penularan," ungkap Budi dalam media gathering secara virtual, Jumat (23/4).

Baca juga: Efektif Tekan Kasus Covid-19, Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro

India dan Indonesia dikatakannya memiliki pengalaman yang sama ketika kasus covid-19 turun cukup drastis. Namun, bedanya India mengalami lonjakan kasus yang tinggi, sedangkan Indonesia cenderung melandai.

"Belajar dari India, kita harus hati-hati melihat tren ini seperti apa. Sejak libur Paskah hingga minggu ini, terjadi kenaikan (kasus) sedikit. Ini tugas kita bersama agar tidak mengulangi kejadian di India. Lebih baik waspada sejak awal," jelas Budi.

"Rumusnya sama PPKM mikro yang terbukti bagus. Tidak usah terburu-buru melonggarkann PPKM mikro," imbuhnya.

Baca juga: Menag: Mudik Hukumnya Sunah, Dahulukan Keselamatan

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut dari 25 provinsi yang menjalanlan PPKM Mikro, terjadi peningkatan kasus covid-19 di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Aceh, Riau dan NTT. Kemudian, NTB, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Lampung dan Kalimantan Barat.

Namun, secara keseluruhan, lonjalan kasus aktif covid-19 dan tingkat kesembuhan di Indonesia, masih mencapai angka yang lebih baik dibandingkan angka global.

"Secara keseluruhan, kasus aktif di Indonesia masih menurun dibandingkan global. Kesembuhan global 85% dan Indonesia 91%. Kasus aktifnya kita 6,22%, sementara global 12,75%," pungkas Airlangga.(OL-11)
 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik