Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Menkes Ungkap Alasan Insentif Nakes Sempat Tertunggak

Fachri Audhia Hafiez
16/3/2021 10:23
Menkes Ungkap Alasan Insentif Nakes Sempat Tertunggak
Seorang tenaga kesehatan merapikan APD saat menunggu giliran bertugas di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan tertundanya insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) di daerah, beberapa waktu lalu. Menurut Budi, ada ketersendatan di pihak pemerintah daerah.

"Kalau rumah sakit umum daerah yang belum terima itu uangnya (karena) dikirim ke pemerintah daerah langsung oleh Kementerian Keuangan dan kita sudah melakukan rekonsiliasi," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (15/3).

Selain itu, terdapat pula kendala di tingkat pemerintah pusat terkait hitungan selisih insentif. Kementerian Kesehatan sudah membereskan hal itu.

Baca juga: Presiden Dijadwalkan Tinjau Vaksinasi Massal di Bali

Budi menuturkan, pemerintah pusat masih ada selisih sekitar Rp1,2 triliun.

Jumlah itu terdiri dari insentif nakes Balai Lab sekitar Rp1 triliun, nakes untuk rumah sakit lapangan pada Desember 2020 sejumlah Rp6,9 miliar, relawan Rp23 miliar, dan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Desember 2020 senilai Rp159 miliar.

"Yang di kita ini (pemerintah pusat) lebih banyak (kendala) karena Desember klaimnya Januari (2021). Jadi kita belum ada mata anggaran untuk bayar," ucap Budi.

Menurut Budi, pihaknya sudah membicarakan masalah itu dengan Kementerian Keuangan. Insentif nakes yang tertunggak pada Desember 2020 akan dibayar bertahap.

"Kemarin sudah disetujui Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) jadi kita membayarkan insentif nakes di RS pusat bulan Desember (itu pada) Januari, Februari, dan Maret 2021 secara bertahap," tegas Budi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya