Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
FAKULTAS Psikologi Universitas Mercubuana bekerja sama dengan Hibermas Consulting melakukan pelatihan dan pendampingan menulis kreatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah secara kreatif.
Dalam pelatihan virtual itu, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Setiawati Intan Savitri mengatakan menulis membutuhkan jam terbang tinggi sehingga harus sering melakukan aktivitas menulis. Salah satunya menulis di berbagai tempat seperti blog, status di media sosial hingga media massa.
"Apapun yang kita lakukan menulis di status media sosial, di majalah dinding, di buku hingga media massa adalah untuk menceritakan sesuatu. Hal ini seperti diungkapkan oleh McAdam bahwa manusia sebenarnya adalah pencerita. Kita selalu punya cerita untuk diceritakan kepada orang lain. Nah, menulis kreatif ada juga yang bermanfaat untuk orang lain,” kata perempuan anggota Satgas Literasi Kemendikbud tersebut.
Menurutnya menulis kreatif agak berbeda dengan cara menulis seperti biasanya, karena dipelukan teknik menggugah imajinasi.
“Mengapa perlu menggugah imajinasi? Karena sebenarnya imajinasi itu penting, ketika seseorang bisa berimajinasi berarti bisa merencanakan ke depan. Misalnya kita ingin bertamasya ke suatu tempat. Nah ketika kita ingin bertamasya ke suatu tempat berarti kita telah berimajinasi,” ujarnya.
Cara berimajinasi dengan membangkitkan ingatan tentang informasi yang pernah dibaca, didengar, yang dibayangkan dari cerita-cerita orang walaupun belum mengalaminya langsung.
“Jadi imajinasi sebetulnya adalah apa yang kita bayangkan,” katanya.
Baca juga : Pariwisata Bintan dan Batam Buka untuk Wisatawan Mulai April 2021
Setelah mampu menggugah imajinasi peserta juga harus mempelajari bagaimana menggunakan metafora dan personifikasi. Metafora, kata Intan, biasanya terlihat saat seseorang menulis dan membaca puisi itu menggunakan metafor.
"Yang kelihatannya tidak masuk akal, tapi indah ketika kita dengar," katanya.
Dalam menulis kreatif diperlukan kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk berpikir diluar kebiasaan. Salah satu contohnya menulis puisi. Dalam sebuah puisi banyak hal yang diluar nalar manusia.
Menurut Intan, kreativitas juga merupakan kemampuan untuk berpikir di luar keumuman. Misalnya, ada orang yang ingin berkirim surat tapi tidak ingin orang yang menerima suratnya tidak tahu. Bisa disisipkan di bawah pintu, bisa memakai nama rahasia. Ketika orang berpikir kreativ dia akan mencari alternatif untuk mencapai tujuannya.
Sebagaimana ketrampilan berpikir lainnya, kata Intan, maka berpikir kreatif adalah kemampuan yang perlu dilatih, membutuhkan waktu dan proses yang panjang untuk dapat bermanfaat bagi kehidupan individu. Salah satu cara untuk melatih berpikir kreatif adalah melalui menulis kreatif.
"Menulis kreatif memiliki berbagai macam bentuk, menulis puisi, menulis cerpen, menulis novel, menulis skenario film yang pada dasarnya melatih proses untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru, melatih fleksibilitas sudut pandang, memperkaya kosakata, dan menghasilkan gagasan dan ide-de baru," ujar Intan. (RO/OL-7)
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Konferensi ini beraspirasi untuk memberikan kontribusi berarti terhadap pengembangan kebijakan berbasis bukti dan tindakan transformatif
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved