Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Menulis untuk Memecahkan Masalah Secara Kreatif 

Syarief Oebaidillah
14/3/2021 23:30
Menulis untuk Memecahkan Masalah Secara Kreatif 
Pelatihan dan bimbingan menulis kreatif yang digelar Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana dan Hibrmas Consulting(Dok. Pribadi)

FAKULTAS Psikologi Universitas Mercubuana bekerja sama dengan Hibermas Consulting melakukan pelatihan dan pendampingan menulis kreatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah secara kreatif.

Dalam pelatihan virtual itu, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Setiawati Intan Savitri mengatakan menulis membutuhkan jam terbang tinggi sehingga harus sering melakukan aktivitas menulis. Salah satunya  menulis di berbagai tempat seperti blog, status di media sosial hingga media massa. 

"Apapun yang kita lakukan menulis di status media sosial, di majalah dinding, di buku hingga media massa adalah untuk menceritakan sesuatu. Hal ini seperti diungkapkan oleh McAdam bahwa manusia sebenarnya adalah pencerita. Kita selalu punya cerita untuk diceritakan kepada orang lain. Nah, menulis kreatif ada juga yang bermanfaat untuk orang lain,” kata perempuan anggota Satgas Literasi Kemendikbud tersebut. 

Menurutnya menulis kreatif agak berbeda dengan cara menulis seperti biasanya, karena dipelukan teknik menggugah imajinasi. 

“Mengapa perlu menggugah imajinasi? Karena sebenarnya imajinasi itu penting, ketika seseorang bisa berimajinasi berarti bisa merencanakan ke depan. Misalnya kita ingin bertamasya ke suatu tempat. Nah ketika kita ingin bertamasya ke suatu tempat berarti kita telah berimajinasi,” ujarnya. 

Cara berimajinasi dengan membangkitkan ingatan tentang informasi yang pernah dibaca, didengar, yang dibayangkan dari cerita-cerita orang walaupun belum mengalaminya langsung.

“Jadi imajinasi sebetulnya adalah apa yang kita bayangkan,” katanya. 

Baca juga : Pariwisata Bintan dan Batam Buka untuk Wisatawan Mulai April 2021

Setelah mampu  menggugah imajinasi peserta juga harus mempelajari bagaimana menggunakan metafora dan personifikasi. Metafora, kata Intan, biasanya terlihat saat seseorang menulis dan membaca puisi itu menggunakan metafor. 

"Yang kelihatannya tidak masuk akal, tapi indah ketika kita dengar," katanya. 

Dalam menulis kreatif diperlukan kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk berpikir diluar kebiasaan. Salah satu contohnya  menulis puisi. Dalam sebuah puisi banyak hal yang diluar nalar manusia.

Menurut Intan, kreativitas juga merupakan kemampuan untuk berpikir di luar keumuman. Misalnya, ada orang yang ingin berkirim surat tapi tidak ingin orang yang menerima suratnya tidak tahu. Bisa disisipkan di bawah pintu, bisa memakai nama rahasia. Ketika orang berpikir kreativ dia akan mencari alternatif untuk mencapai tujuannya. 

Sebagaimana ketrampilan berpikir lainnya, kata Intan, maka berpikir kreatif adalah kemampuan yang perlu dilatih, membutuhkan waktu dan proses yang panjang untuk dapat bermanfaat bagi kehidupan individu. Salah satu cara untuk melatih berpikir kreatif adalah melalui menulis kreatif. 

"Menulis kreatif memiliki berbagai macam bentuk, menulis puisi, menulis cerpen, menulis novel, menulis skenario film yang pada dasarnya melatih proses untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru, melatih fleksibilitas sudut pandang, memperkaya kosakata, dan menghasilkan gagasan dan ide-de baru," ujar Intan. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya