Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pendidikan Vokasi di PTKI Sambut Tren Makanan dan Pariwisata Halal

Suryani Wandari Putri Pertiwi
12/3/2021 12:15
Pendidikan Vokasi di PTKI Sambut Tren Makanan dan Pariwisata Halal
Foto udara pembangunan masjid terapung di Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, untuk wisata halal.(Antara/Iggoy el Fitra.)

DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Islam Kemenag mencanangkan pendidikan vokasi atau politeknik pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Di era revolusi industri 4.0, PTKI harus memikirkan keterampilan atau keahlian peserta didik agar dapat berkembang dan memenuhi permintaan pasar.

"Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memiliki tugas besar, yaitu mengokohkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Salah satu solusi yang dapat diambil yakni membuka politeknik atau pendidikan vokasi yang bisa dan mempu menjawab kebutuhan masyarakat," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani atau biasa disapa Dhani saat Dialog Penguatan PTKI menuju Akreditasi Internasional di Makasar, Sulawesi Selatan, Kamis (11/3).

Dhani melanjutkan, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang menunjang pada penugasan keahlian terapan tertentu. Menurutnya, saat ini sudah ada 44 politeknik negeri yang berkembang di Indonesia. Akan tetapi belum ada yang berada di bawah koordinasi Kementerian Agama.

Dengan pendidikan vokasi, lanjut Dhani, kebutuhan sumber daya manusia dalam industri terapan akan terpenuhi. "Pendidikan vokasi bisa dijadikan opsi untuk meluaskan jangkauan keilmuan. Di samping itu, ada baiknya untuk tidak melupakan fondasi akar keilmuan dan hakikat kehadiran PTKI yaitu menghadirkan pendidikan agama," ucapnya.

Setidaknya, ada empat disiplin kelimuan yang akan menjadi fokus politeknik pada PTKI yaitu food (makanan), fashion (tata busana), art (seni), dan tourism (pariwisata). Menurutnya, keempat disiplin tersebut sangat penting, mengingat perkembangan dan minat pasar begitu besar.

"Saat ini halal food, fashion atau busana Islami, seni Islami, dan pariwisata halal sedang digandrungi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami akan membentuk politeknik yang fokus pada empat hal tersebut," jelas Dhani.

Oleh sebab itu, tambah Dhani, pendirian politeknik berupa pendidikan vokasi dinilai penting. Kekuatannya bukan hanya pada pengetahuan tapi lebih kepada kemampuan profesi bagi mahasiswa. "Saat ini sedang dikembangkan konsepnya dengan melibatkan bayak pihak," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya