Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KESEHATAN tubuh serta berbagai cara untuk meningkatkan imunitas tubuh telah menjadi topik yang hangat bagi kita dalam menghadapi kondisi pandemi seperti yang sedang kita hadapi bersama saat ini.
Berbagai penyesuaian terhadap gaya hidup, asupan makanan bernutrisi tepat dan juga perlunya berbagai macam suplemen sudah menjadi kebiasaan baru dalam menjalani keseharian kita.
"Untuk mendapatkan imunitas tubuh yang prima, perlu kita pahami bahwa sistem imunitas manusia pada dasarnya terbagi atas dua bagian, yaitu imunitas non-spesifik (innate immunity) dan imunitas spesifik (adaptive immunity)," jelas dr. Michael Reo pada keterangan pers, Kamis (11/3).
Menurut dr.Michael, innate Immunity atau imunitas non-spesifik di antaranya yaitu pertahanan fisik atau mekanik, misalkan kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk, dan bersin yang merupakan garis pertahanan terdepan terhadap mikroorganisme.
"Pertahanan kulit yang penting adalah epidermal skin barrier (kulit sebagai pelindung). Keutuhan kulit sangat penting untuk mencegah mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Oleh karena itu menjaga keutuhan kulit sebagai organ terbesar pada manusia menjadi sangat krusial," jelasnya.
Selain itu, pertahanan sel juga termasuk dalam imunitas non-spesifik yang diperankan oleh sel makrofag, sel pembunuh alami yang bermanfaat melawan mikroorganisme (bakteri, virus) yang masuk dalam tubuh.
"Sedangkan adaptive immunity atau imunitas spesifik merupakan sistem imunitas yang utamanya diperankan oleh Limfosit B dan T dalam menghasilkan antibodi untuk melawan mikroorganisme seperti bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh," tutur dr.Michael yang juga Medical Manager PT Darya-Varia Laboratoria Tbk .
Kedua sistem pertahanan tubuh ini sama-sama penting untuk selalu dijaga ketangguhannya dengan asupan gizi yang seimbang serta konsumsi berbagai vitamin dan mineral yang esensial.
"Dari penjabaran di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kulit merupakan salah satu organ utama pelindung tubuh kita yang harus selalu dijaga kondisinya. Lalu, bagaimanakah cara yang tepat untuk merawat dan melindungi kulit kita?," ucap dr.Michael.
Ia memaparkan bahwa vitamin E merupakan salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Banyak manfaat Vitamin E yang sudah terbukti, di antaranya menjaga kelembapan kulit dan berfungsi sebagai antioksidan dalam melawan radikal bebas.
"Penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin E (alpha-tocopherol) terutama di setiap lapisan kulit akan berkurang setiap hari karena terpapar oleh radikal bebas seperti sinar matahari, polusi, debu , AC, dan lain-lain," jelasnya.
Karena itu, kadar vitamin E harus tetap dijaga, terutama di lapisan kulit. Kombinasi suplemen Vitamin E dalam bentuk siap minum dan Vitamin E topikal (dioles, misalnya cream ), telah terbukti selama lebih dari 50 tahun dapat menjaga serta merawat ketahanan kulit yang optimal.
Di pasaran, banyak sekali ditemukan berbagai merk dan jenis vitamin E, dan seringkali kita masih asing dengan apa yang tertera pada kemasan, sehingga belum tepat dalam memilih dosis yang seharusnya. Untuk itu, mari kita telaah lebih jauh lagi akan dosis yang tepat untuk kondisi kulit yang optimal.
"Vitamin E dengan dosis 100 IU (International Units) direkomendasikan untuk mereka yang memiliki masalah kulit seperti kulit kusam, berjerawat yang biasanya dialami pada usia di bawah 25 tahun," tegasnya.
"Sementara itu, untuk mereka yang memiliki kulit yang mudah kering, dianjurkan untuk mengkonsumsi Vitamin E dengan dosis 300 IU per-harinya. Kondisi kulit seperti ini biasanya dialami pada usia di atas 25 tahun," tuturnya.
Untuk mereka yang mempunyai gaya hidup aktif di luar ruangan, misalnya bersepeda ataupun berlari dan jogging, yang akhir-akhir ini menjadi olahraga pilihan masyarakat, asupan vitamin E dengan dosis 300 IU per-hari juga sangat tepat untuk dikonsumsi.
Dikatakan dr.Michael, dosis yang direkomendasikan di atas masih berada dalam batas dosis maksimal Vitamin E per-hari, yaitu 400 IU per-hari yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sehingga dipastikan aman untuk penggunaan jangka panjang.
Ia menuturkan pemilihan suplemen vitamin E yang berasal dari bahan alami (d-alpha-tocopherol) seperti ekstrak biji gandum dan ekstrak biji bunga matahari, juga sangat dianjurkan. Suplemen dengan kandungan d-alpha-tocopherol dua kali lebih baik diserap oleh tubuh dibandingkan vitamin E yang sintetis (dl-alpha-tocopherol).
"Penyerapan asupan vitamin E alami ini akan lebih nyaman dan efektif ketika dikonsumsi dalam bentuk kapsul lunak atau sering disebut soft capsule," jelasnya.
Imunitas tubuh telah menjadi hal yang sangat penting di masa pandemi seperti sekarang ini. Kita harus lebih memperhatikan keseluruhan aspek kesehatan tubuh sehingga sistem kekebalannya dapat bekerja secara optimal, termasuk dalam halnya menjaga kondisi kulit yang baik.
"Pilihlah jenis suplemen dan produk perawatan tubuh topikal dengan bijak, karena Anda harus memastikan bahwa merk yang anda pilih nantinya telah melewati serangkaian tes yang menyeluruh dengan kualitas kontrol yang baik. Suplemen selayaknya terbuat dari bahan alami yang aman serta halal untuk dikonsumsi," tutupnya. (Nik/OL-09)
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved