Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Labuan Bajo dapat Jadi Contoh Penerapan CHSE di Masa Pandemi

Ghani Nurcahyadi
16/2/2021 23:55
Labuan Bajo dapat Jadi Contoh Penerapan CHSE di Masa Pandemi
Pemandangan Pulau Radar di kawasan Labuan Bajo, NTT(MI.Susanto)

SALAH satu destinasi wisata super prioritas yang saat ini menjadi perhatian Publik adalah Labuan Bajo, Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT). Labuan Bajo merupakan satu dari sekian banyak potensi wisata Indonesia yang menjadi prioritas penataan dan pengembangan wisatawan oleh pemerintah. 

Sebagai satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Labuan Bajo terus berbenah. Seiring penanganan Covid-19 oleh pemerintah dan telah diterapkannya kebiasaan baru (new normal), berbagai sektor pun mulai menunjukkan geliatnya, tak terkecuali sektor pariwisata. 

Pelaksanaan kebiasaan baru yang diikuti dengan pelaksanaan protokol kesehatan diharapkan dapat mendukung rencana pembukaan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terutama di Labuan Bajo secara bertahap sehingga dapat menggerakkan kembali usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, sektor yang paling terdampak dari pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo mengatakan, 5 destinas wisata super prioritas diharapkan mampu menjadi destinasi role model atau percontohan yang di dalamnya dapat memperhatikan upaya pariwisata aman di tengah Covid-19, dengan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment).

"Inilah yang menjadi hal penting dan harus kita komunikasikan supaya dari sisi pemerintah dan industri mengupayakan secara maksimal tetapi dari komunikasi publik masyarakat jadi paham bagaimana mengikuti protokol kesehatan yang ketat untuk bisa menjalani wisata”, ujarnya dalam Webinar Genposting (Generasi Positive Thinking) bertema Wisata Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru: Strategi Promosi Pariwisata Labuan Bajo dalam mendukung peningkatan Perekonomian Nasional, Selasa (16/2)

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Augustinus Rinus mengatakan, Labuan Bajo sudah siap menerima wisatawan baik mancanegara maupun nusantara karena sudah menerapkan kebijakan protokol kesehatan yang ketat, juga sudah dilakukan simulasi safety and security yang pertama di Indonesia, pelatihan CHSE serta bimbingan teknis untuk industri hotel dan pariwisata. 

“Pariwisata Labuan Bajo sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik jadi silahkan, ayo, datang ke Labuan Bajo!”, tegasnya.

Baca juga : Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi untuk Pekerja Pelayanan Publik

Ia mengungkapkan, pandemi telah menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan yang signifikan. Oleh karena itu, pariwisata perlu senantiasa dikembangkan dan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat setempat. 

"Persoalan yang dihadapi saat ini adalah mayoritas dari angkatan kerja Manggarai Barat adalah lulusan SD, sehingga dikhawatirkan akan menjadi penonton di negeri sendiri. Harapannya, Pemerintah Pusat dapat membantu meningkatkan SDM di Manggarai Barat, salah satunya dengan didirikannya Politeknik Pariwisata untuk mempersiapkan SDM Manggarai Barat," ujarnya.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary mengajak seluruh elemen masyarakat, berkontribusi dalam mempromosikan destinasi wisata di Indonesia dengan memanfaatkan media sosialnya melalui konten-konten menarik. Hal itu diharapkan dapat mengkomunikasikan lebih luas program-program baik dari pemerintah daerah maupun program dari destinasi pariwisata Indonesia.

Ketua Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Nasional Siti Chotijah menjelaskan terdapat hal yang signifikan untuk diperhatikan yakni menentukan pesan utama yang ingin dikomunikasikan kepada publik sebagai bentuk kesiapan komitmen Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas. Beberapa pesan utama diantaranya Labuan Bajo mengedepankan Protokol CHSE & Mitigasi pariwisata, serta Potensi 3A (Atraksi, Akomodasi, Aksesibilitas).

Deputi Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Harisantosa Sungkari berharap sektor pariwisata Indonesia akan rebound mulai dengan wisatawan domestik dan beranjak ke wisatawan asing, dengan menerapkan Travel Bubble, Point to Point. Sehingga dari kacamata pemasaran pariwisata Indonesia dapat memberikan diferensiasi dan mengedepankan protokol kesehatan.

Kolaborasi Pentahelix Pariwisata menjadi suatu keharusan, di mana akademisi, pelaku bisnis, komunitas, Pemerintah dan media bersatu mendukung pariwisata pulih dari pandemi Covid-19. 

"Labuan Bajo merupakan investasi jangka panjang bagi negara Indonesia. Oleh karena itu, perlu perhatian yang lebih agar nantinya Labuan Bajo dapat dinikmati anak cucu kita, generasi penerus bangsa," katanya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya