Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Masih Ada Kendala Sarana dalam Donor Plasma Darah

Atalya Puspa
20/1/2021 18:28
Masih Ada Kendala Sarana dalam Donor Plasma Darah
Petugas PMI menunjukkan plasma darah dari penyintas covid-19.(Antara/Fauzan)

KEPALA Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta Niken Ritchie mengungkapkan banyak masyarakat yang berinisiatif untuk mendonorkan plasma konvalesen bagi pasien covid-19. Namun sayangnya, sarana dan prasarana yang tersedia di UTD PMI masih terbatas.

"Respons sudah mulai ada, tetapi belum signifikan. Sarana dan prasarana juga masih terkendala. Sehingga, masih perlu support pemerintah, agar bisa berjalan lebih lancar ke depannya," ujar Niken saat dihubungi, Rabu (20/1).

Guna memenuhi kebutuhan plasma konvalesen yang semakin meningkat, dia berharap dukungan dari pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana di UTD PMI seluruh Indonesia. Dengan begitu, PMI dapat memiliki stok plasma konvalesen bagi pasien covid-19.

Baca juga: Peralatan Mahal, PMI Temanggung belum Layani Plasma Darah

"Harapan PMI agar uji klinis terapi plasma konvalesen bisa cepat diselesaikan. Sehingga, terapi plasma konvalesen jelas efektivitasnya untuk pasien covid-19. Apabila ternyata efektif, kami sangat berharap dukungan pemerintah untuk peralatan, sarana dan prasarana, serta dukungan RS untuk memotivasi penyintas menjadi pendonor plasma," papar Niken.

Sebelumnya, Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla menyebut setiap hari ada 200 permintaan plasma darah konvalesen. Namun, PMI baru bisa memenuhi 40 plasma darah per hari.

JK, sapaan akrabnya, berharap penyintas covid-19 bersedia menyumbangkan plasma darah konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien covid-19. Berikut, sebagai tanda syukur telah sembuh dari virus tersebut.

Baca juga: Sandiaga Ajak Singapura Bahas Potensi Travel Bubble

“Sejak Mei 2020, terhitung sudah 7 ribu plasma konvalesen didonorkan kepada penderita. Itu setara dengan 40 plasma per hari, tapi masih sangat kurang. Seluruh Indonesia permintaan plasma konvalesen ini kurang lebih 200. Artinya, dibutuhkan pendonor sebanyak 5 kali lipat," pungkas JK.

Kerelaan dari penyintas covid-19 ini sangat dibutuhkan. Mengingat, plasma darah tidak bisa dibuat manusia, namun dihasilkan sendiri oleh tubuh manusia. Menurut JK, terapi plasma konvaselen telah dikembangkan oleh PMI, yang bekerja sama dengan lembaga Eijkman. Upaya terapi dengan plasma terbukti efektif untuk menyembuhkan penderita covid-19 dalam kondisi kritis.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya