Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Sandiaga Ajak Singapura Bahas Potensi Travel Bubble

Insi Nantika Jelita
20/1/2021 14:39
Sandiaga Ajak Singapura Bahas Potensi Travel Bubble
Menparekraf Sandiaga Uno saaat mengikuti rapat di kantor Kemenkominfo.(Dok. Kemenparekraf)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan untuk membahas potensi penerapan perjalanan tanpa karantina (travel bubble).

Travel bubble merupakan kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses masuk bagi turis. Sehingga, timbul gelembung atau koridor perjalanan.

"Untuk jangka pendek dengan segala ketidakpastian ini, kita sekarang lebih fokus pada pariwisata nusantara. Akan tetapi, saya rasa tidak menutup kemungkinan untuk merenggangkannya. Seperti dengan Singapura," ujar Sandiaga dalam keterangan resmi, Rabu (20/1).

Baca juga: Sandiaga Akui Masalah Sinyal Hambat Pengembangan DSP

Rencana travel bubble bertujuan memudahkan perjalanan wisatawan untuk keluar masuk Indonesia. Termasuk dari Singapura, yang selama ini menjadi negara penyumbang jumlah wisman terbesar.

"Saya pikir titik masuk wisatawan dari Singapura adalah Batam dan Bintan," imbuh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Sandiaga menyebut penerapan travel buble bergantung pada perkembangan kasus covid-19 di setiap negara. Walau persiapan travel bubble masih tahap diskusi dan perencanaan, namun Kemenparekraf terus mendisiplinkan protokol kesehatan di tiap destinasi wisata.

Baca juga: Tahun Depan, Menkominfo Janjikan 5 DSP Terpasang Jaringan 4G

Adapun Vivian berpendapat hal yang utama perlu dipersiapkan ialah protokol kesehatan yang ketat di masing-masing negara. Sehingga, wisatawan dapat melakukan perjalanan dengan nyaman.

"Kami memang memiliki travel bubble yang terbatas. Termasuk di beberapa wilayah yang berbatasan dengan Indonesia. Jadi, sangat penting untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesi. Mulai dari protokol perjalanan, protokol kesehatan, hingga tindakan pencegahan," tutur Vivian.

"Kita bisa menyusun standar perjalanan dan pariwisata bersama secara aman. Meskipun pandemi masih belum berakhir. Ada cukup banyak peraturan mendetail yang bisa mulai didiskusikan," pungkasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya