Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Singapura Catat 314 Kasus Bunuh Diri pada 2024, Peningkatan Terbesar Terjadi pada Kelompok Usia 30-39 Tahun

Haufan Hasyim Salengke
19/7/2025 10:20
Singapura Catat 314 Kasus Bunuh Diri pada 2024, Peningkatan Terbesar Terjadi pada Kelompok Usia 30-39 Tahun
Ilustrasi- Bunuh diri masih menjadi penyebab kematian terbanyak di kalangan remaja usia 10 hingga 29 tahun di Singapura pada 2024 , sementara bunuh diri di kalangan orang dewasa usia 30 hingga 39 tahun meningkat.(i-Stock)

SEBANYAK 314 kasus bunuh diri terjadi di Singapura pada 2024, menurut temuan yang dilaporkan Samaritans of Singapore (SOS) pada Sabtu (19/7).

Menurut data sementara dari pusat pencegahan bunuh diri ini, peningkatan kasus bunuh diri terbesar terjadi pada orang dewasa berusia antara 30 dan 39 tahun, ungkap SOS dalam siaran pers.

SOS menyatakan, individu dalam kelompok usia ini mengalami berbagai tekanan kompleks yang terkait dengan masalah keluarga, stabilitas pekerjaan, dan tantangan kesehatan mental.

Kekhawatiran ini telah diutarakan oleh mereka yang telah mencari bantuan melalui hotline 24 jam dan layanan pesan teks SOS.

Dari 314 kasus kematian akibat bunuh diri yang dilaporkan, 202 kasus atau 64,3% adalah laki-laki, sementara 112 kasus atau 35,7% sisanya adalah perempuan.

Selama enam tahun berturut-turut, bunuh diri tetap menjadi penyebab utama kematian di kalangan remaja berusia 10 hingga 29 tahun.

Tingkat kematian akibat bunuh diri di Singapura tahun lalu adalah 5,91 per 100.000 penduduk, menurut SOS.

"Di balik setiap statistik ini terdapat nyawa yang hilang, keluarga yang berduka, dan masyarakat yang bertanya-tanya apa lagi yang bisa dilakukan," kata CEO SOS, Gasper Tan.

"Jumlah kematian akibat bunuh diri yang dilaporkan merupakan pengingat bahwa pekerjaan kita masih jauh dari selesai, terutama di kalangan orang dewasa berusia 30 hingga 39 tahun. Kita harus terus berinvestasi dalam membangun masyarakat yang penuh kasih dan terhubung di mana tidak seorang pun harus berjuang sendirian."

Berdasarkan data sementara, jumlah kasus bunuh diri pada 2024 menurun sebesar 2,5% dibandingkan dengan 2023. Namun, jumlah total kematian akibat bunuh diri pada 2023 kemudian diperbarui menjadi 434 oleh Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA), yang mencerminkan peningkatan sebesar 34,8% dari angka awal 322, kata SOS.

CNA telah meminta informasi lebih lanjut kepada ICA mengenai peningkatan angka tersebut untuk 2023.

Pada Sabtu, SOS menyatakan lebih dari 6.000 orang telah dilatih melalui program Be A Samaritan dari SOS untuk mengenali dan merespons tanda-tanda kesulitan. Sebuah program junior yang berfokus pada skenario kasus yang sesuai usia juga telah dimulai untuk menjangkau remaja berusia 13 hingga 16 tahun guna mendorong pencarian bantuan sejak dini.

Pada 2024, layanan konseling tatap muka dan kelompok dukungan diberikan kepada 1.112 individu yang bergelut dengan pikiran untuk bunuh diri, serta mereka yang kehilangan orang terkasih karena bunuh diri.

"Kami bertekad untuk terus berupaya mengurangi jumlah kasus bunuh diri. Setiap kasus mewakili individu dan keluarga yang berjuang menghadapi tragedi," kata Janil Puthucheary, penyokong SOS dan Menteri Negara Senior untuk Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup.

"Kami akan terus berupaya sebaik mungkin bekerja sama dengan para relawan dan mitra kami ... (untuk) membekali mereka dalam melayani individu dan keluarga yang sedang berjuang menghadapi krisis. Kami berterima kasih kepada semua yang telah maju untuk membantu dan berharap dapat mendorong lebih banyak lagi orang untuk bergabung dengan kami," tandas Puthucheary, yang juga adalah Menteri Negara Senior untuk Pendidikan. (CNA/B-3)

 

Peringatan: Tulisan ini bukan dimaksudkan menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasa depresi, berpikir untuk bunuh diri, segera konsultasikan segala masalah Anda ke tenaga profesional seperti psikolog, klinik kesehatan mental, psikiater, dan pihak lain yang bisa membantu.

Tempat untuk mendapatkan bantuan dan konseling di Singapura:

-Saluran bantuan kesehatan mental nasional: 1771

-Hotline Samaritans of Singapore: 1767

-Saluran Bantuan Asosiasi Kesehatan Mental Singapura: 1800 283 7019

Jika seseorang yang Anda kenal di Singapura berada dalam risiko langsung, hubungi layanan medis darurat 24 jam.

Tempat untuk mendapatkan bantuan dan konseling di Indonesia:

Layanan konseling darurat 24 jam:

-Menelepon 119 Ext 8

-Chat Whatssapp 081380073120

-Chat via healing119.id

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya