Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 3-5 Januari 2021.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan 5 - 30 knot, sedangkan wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4 - 25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Sabang, Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna utara, dan perairan Kepulauan Bintan. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana dalam keterangan resmi, Minggu (3/1).
Baca juga: Kemenkes Masih Susun Jadwal Vaksinasi Covid-19
Berdasarkan pantauan BMKG, perairan dengan gelombang sedang (1.25m - 2.50m) diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah, di antaranya di Selat Malaka, perairan Banda Aceh - Lhokseumawe, perairan barat Lampung, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Teluk Cenderawasih, dan perairan utara Jayapura - Sarmi.
Sementara, untuk gelombang tinggi (2.50m - 4.0m) terjadi di beberapa perairan Indonesia, di antaranya perairan utara Sabang, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, perairan Kepulauan Natuna - Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Pulau Biak, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
“Untuk potensi gelombang sangat tinggi (4.0m - 6.0m) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara,” imbuh Taufan.
Taufan melanjutkan, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu tetap waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang lebih dari 2.5m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0m).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal serta beraktifitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada,” tandasnya. (H-3)
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Selain gempa dan tsunami, layanan distribusi informasi peringatan dini berbasis televisi digital tersebut juga memungkinkan untuk bencana, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik.
ADANYA potensi gempa dan tsunami megathrust membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta agar merawat sistem peringatan dini di daerah.
Power supply menjadi hal yang paling mendasar dan esensial yang harus diperkuat pemerintah untuk membuat sistem SNPDK dapat berjalan efektif.
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG kini menempatkan diri sebagai lembaga strategis berbasis sains dan teknologi yang menjadi salah satu ujung tombak pembangunan dan kebijakan nasional.
Warga DKI Jakarta hari ini, Kamis 14 Agustus 2025, bisa menyiapkan agenda luar ruang tanpa khawatir hujan.
Berdasarkan BMKG, gempa bumi tektonik magnitudo 4.7 terjadi Rabu (13/8) sekitar pukul 08.32 WIB terletak di koordinat 7.66 LS dan 107.15 BT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved