Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BARISAN relawan Trisakti Untuk Indonesia (TUI) menyampaikan dukungan pada pemerintah terkait isu yang berkembang saat ini seperti persoalan intoleran, radikalisme dan usaha pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.
Dukungan tersebut disampaikan ketika TUI melakukan audiensi dengan Menkopolhukam Mahfud MD, Selasa (15/12).
“Kami berdiskusi dengan Pak Mahfud MD perihal situasi nasional yang berkembang saat ini. Diskusi berlangsung dengan santai dan kekeluargaan. Kami menyampaikan pemerintah harus bergerak cepat dalam menangani permasalahan intoleransi dan radikalisme. Semua jenjang sudah terdampak gerakan intoleran dan radikal, mulai dari kalangan anak sekolah, guru, mahasiswa, aparatur sipil, bahkan pegawai BUMN,” kata Ketua Umum Trisakti Untuk Indonesia (TUI) Muhanto Hatta melalui keterangan tertulis, Selasa (15/12).
Hatta menyebut memudarnya budaya lokal dengan mengatasnamakan agama, adanya ormas yang tidak mempunyai badan hukum yang justru memprovokasi dan bisa menyebabkan disintegrasi bangsa merupakan hal yang harus diwaspadai.
Pemerintah, lanjut Hatta, harus menegakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tetang Organisasi Kemasyarakatan.
"Tidak ada tempat untuk ormas-ormas yang tidak berpihak pada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika serta NKRI sebagai bentuk disintegrasi bangsa,” ujarnya.
Baca juga: STP Trisakti Jadi yang Pertama Buka Program Doktor Pariwisata
TUI meminta kepada pemerintah untuk tidak memberikan tempat pada setiap bentuk gerakan atau tindakan yang mengancam kedaulatan NKRI. Sebagai upaya untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berdaya guna hingga tercapainya Indonesia menjadi negara maju di tahun 2030, maka setiap gerakan radikal dan intoleran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Sementara itu, terkait dengan usaha pemerintah dalam menangani pandemi covid-19, TUI senantiasa mendukung setiap kebijakan.
”Kami mengapresiasi langkah pemerintah dalam menahan laju penyebaran virus korona saat ini. Kami juga mengharap pemerintah fokus dalam persiapan penyediaan vaksin agar bisa berjalan efektif. Di sisi lain, usaha pemerintah agar Indonesia terhindar dari resesi ekonomi adalah upaya yang luar biasa agar ekonomi masyarakat tetap berjalan. Bukan hal yang mudah dalam menjalankan keduanya,” tutur pria yang biasa dipanggil Ancho.
Dalam pertemuan tersebut, TUI memberikan masukan dan usulan kepada pemerintah dengan memasukan kembali program Pendidikan Pancasila sebagai suatu bentuk prasyarat dalam menempuh pendidikan di dunia mahasiswa dan mencari pekerjaan dengan format dan formula baru.
“Hilangnya program pedidikan Pancasila menyebabkan tumbuhnya gerakan anti-Pancasila. TUI mendukung dan mengharapkan Badan Pembina Ideolagi Pancasila (BPIP) segera berperan aktif dan cepat tanggap dalam menjalankan amanah tugasnya yang hingga kini dirasakan belum bekerja secara optimal,” tukasnya.
Kegiatan TUI Dukung Wisata Indonesia
Bukan hanya menyampaikan saran, TUI pun memaparkan jika sudah melakukan beberapa kegiatan sebagai dukungannya pada pengembangan wisata di Indonesia di masa pandemi. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan kunjungan ke tempat-tempat wisata yang juga menampilkan kebudayaan masyarakat adat secara virtual.
"Kami ingin memperkenalkan potesi wisata Indonesia kepada masyarakat luas termasuk masyarakat internasional," ucap Ancho.
Ia melanjutkan hal lain yang juga merupakan upaya pihaknya mendukung pemerintah dan aparat keamanan dalam menjaga kedaulatan NKRI dan kecintaan budaya Indonesia, TUI memberikan edukasi kepada masyarakat dengan platform media sosial.
"Kami juga memanfaatkan media sosial seperti channel Youtube, Instagram, Zoom untuk melawan hoaks dengan meluruskan berita yang benar," ungkapnya.
Untuk informasi, Trisakti Untuk Indonesia (TUI) adalah suatu gerakan relawan dari alumni mahasiswa Trisakti yang mempunyai visi membangun Sumber Daya Manusia Indonesia dengan memperhatikan nila-nilai lokal dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berpihak pada kedaulatan NKRI dan Pancasila.(RO/OL-5)
Saat ini dan ke depannya, industri manufaktur, industri produk maupun industri jasa dituntut untuk selalu ramah lingkungan dan berkelanjutan.
FCTC bukan instrumen hukum yang legal untuk dijadikan rujukan karena belum diratifikasi di Indonesia.
Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti hari ini (12/11) menggelar prosesi wisuda bagi 1.137 mahasiswa di Jakarta Convention Center (JCC).
Seminar ini membahas kesiapan sektor bisnis Indonesia dalam menghadapi regulasi EUDR yang akan berlaku pada Januari 2025 untuk perusahaan besar dan pertengahan 2025 untuk petani skala kecil.
Dalam sesi peninjauan, para peserta dapat melihat langsung fasilitas dan layanan yang ditawarkan oleh Usakti Prima Medika dan Usakti Foodhall
Rangkaian program Master Studies in Sustainable Development and Management (MASUDEM) kini memasuki rangkaian penyelenggaraan Summer School.
FORUM Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) merekomendasikan perlunya langkah tegas negara melalui revisi regulasi hingga pembentukan UU Anti-Intoleransi.
Menag Nasaruddin Umar menegaskan upaya mencegah intoleransi memerlukan sesuatu yang lebih kuat daripada peraturan pemerintah atau undang-undang. Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama akan bergerak cepat dalam menangani berbagai kasus intoleransi yang masih terjadi di sejumlah daerah.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan menyiapkan dua pendekatan agar insiden perusakan rumah doa di Padang, Sumatra Barat tak terulang
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak jajaran Kementerian Agama untuk mengedepankan Kurikulum Cinta sebagai strategi utama dalam menyelesaikan kasus intoleransi yang terjadi.
GEMPAR Indonesia meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi Menteri dan Wakil Menteri Agama terkait insiden intoleransi di Padang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved