Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Konfrensi ITSA Sarana Kembangkan Dunia Pariwisata

Syarief Oebaidillah
02/12/2020 23:12
Konfrensi ITSA Sarana Kembangkan Dunia Pariwisata
Konfrensi The International Tourism Studies Association (ITSA) 2020 digelar secara virtual.(DOK Universitas Pancasila)

KONFRENSI pariwisata tingkat internasional The International Tourism Studies Association (ITSA) 2020 digelar secara virtual di Jakarta. Universitas Pancasila (UP) berkesempatan menjadi panitia penyelenggara konferensi Biennial ITSA ke-8 yang diikuti 16 negara dari lima benua tersebut.

”Acara ITSA ini sebenarnya dirancang sejak lama. Acara ini melalui tender internasional dan Fakultas Pariwisata UP menang di antara negara lain seperti Tiongkok, Brasil, Singapura. Fakulitas Pariwisata UP menang melalui biding internasional. Ini sebuah kehormatan,” kata  Rektor UP Prof Dr Wahono Sumaryono Apt, di Jakarta, Rabu (2/12)

Menurutnya, ITSA 2020 awalanya direncanakan digelar luring (offline) atau tatap muka secara langsung. "Setelah pandemi dan tidak tahu kapan selesainya akhirnya acara diputuskan secara hybrid. Sebagian peserta hadir tapi mayoritas secara online,” ungkapnya.

Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina UP Prof Dr Edie Hendratno SH MSi, mengatakan pihak Yayasan mendorong penuh kegiatan tersebut karena salah satu keunggulan negara Indonesia adalah di sektor pariwisata. Menurutnya, sektor pariwisata ke depan akan semakin maju dan mendatangkan banyak devisa negara.

"Fakultas Pariwisata adalah yang paling muda di UP, tapi sudah bergerak jauh. Kami harus dorong terus Fakulitas Pariwisata supaya semakin besar karena suatu saat akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna melahirkan ahli-ahli atau tenaga terdidik sektor pariwisata,” ungkapnya.

Dekan Fakulitas Pariwisata UP Devi Roza K. Kausar, PhD, mengatakan ITSA merupakan perhelatan besar untuk dunia pariwisata karena diselenggarakan oleh negara-negara di dunia. Sebelumnya acara yang sama diselenggarakan di Afrika, dan Inggris.

Menurutnya, karena pandemi COVID-19 maka acara ITSA terselenggara secara daring. "Semua peserta dari luar negeri semuanya terhubung secara online menggunakan Zoom," jelasnya.

Ia menambahkan, ITSA merupakan wadah bertukar pikiran dan praktik penelitian di bidang pariwisata. ITSA untuk kedua kalinya diadakan di Indonesia dengan tujuan memberikan kesempatan untuk mempertemukan dan mengembangkan jaringan dengan akademisi dan peneliti bidang pariwasata dari seluruh dunia. (RO/R-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya