Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jelajah Keindahan Labuan Bajo

Mediaindonesia.com
23/11/2020 08:00
Jelajah Keindahan Labuan Bajo
Kampung Adat Todo di Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai.(DOK METRO TV)

LABUAN Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah ditetapkan sebagai tujuan destinasi wisata superpremium. Artinya, Labuan Bajo merupakan daerah wisata yang digarap serius pengembangannya oleh pemerintah untuk menggenjot pemasukan devisa negara.

Program Journey Metro TV kali ini berkesempatan menjelajah destinasi wisata di bagian barat Pulau Flores ini. Dikenal dengan pemandangannya yang indah di sepanjang pantai, Labuan Bajo kini menjadi pintu masuk utama para wisatawan untuk mengeksplorasi Pulau Flores.

Lokasi wisata pertama yang dikunjungi ialah Kampung Adat Todo di Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai. Perjalanan menuju Kampung Todo memakan waktu kurang lebih tiga jam perjalanan darat dari Labuan Bajo.

Untuk memasuki kampung adat, wisatawan harus melaku­kan registrasi dan dikenakan biaya Rp45.000. Pengunjung juga wajib mengenakan pakaian adat lengkap dengan ikat di kepala untuk perempuan dan semacam penutup kepala atau peci untuk laki-laki.

Kampung Adat Todo telah berusia ribuan tahun. Berada di kaki Gunung Anak Ranakah, kampung ini selalu diselimuti hawa yang sejuk. Sekilas Todo mirip dengan Desa Adat Wae Rebo, namun kampung ini lebih mudah dijangkau.

Walaupun berada di tengah modernisasi, kondisi alam dan budaya di sini masih terjaga hingga ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai situs rumah adat.

Di halamannya terdapat lima buah meriam peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Sementara di tengah kampung adat terdapat compang atau tempat persembahan yang berbentuk persegi yang di atasnya berdiri delapan buah makam leluhur dan juga menhir.

Berbeda dengan warga NTT dan Flores lainnya, masyarakat Todo dipercaya sebagai keturunan Minangkabau. Perbedaan ini salah satunya dilihat dari perbedaan motif tenun yang dikerjakan mamak-mamak di sini.

“Berbeda dengan tenunan lain ada campuran warna macam klepas (motif). Dipa­kainya di acara-acara adat, acara pesta-pesta. Itu wajib pakai kain,” kata seorang mamak di sana.

Para traveler yang belum pernah ke Labuan Bajo atau Pulau Flores tidak perlu khawatir masalah jaringan telekomunikasi. Karena telah menjadi tujuan wisata, Pulau Flores khususnya Labuan Bajo telah berkembang pesat terutama dalam hal ketersediaan jaringan internet.

Sebagai tujuan wisata superpremium, Labuan Bajo juga menawarkan banyak pilihan resor mewah dengan jaminan kenyamanan selama berada di sini. Salah satunya resor favorit pilihan Presiden Jokowi, yakni Plataran Komodo Resort and Spa yang berada di Pantai Waecicu.

Memasuki area resor, suasana alam Labuan Bajo kental. Vila-vila yang terpisah satu sama lain menawarkan privasi bagi para pengunjung. Yang pasti, resor ini berada tepat di tepi pantai, sehingga siapa pun yang menginap di sini akan disuguhi pemandangan laut Komodo yang tenang dan menyejukkan.

Salah satu fasilitas andalan resor ini ialah sarapan sambil menikmati matahari terbit di atas bukit atau sunrise breakfast on the hill. Yang spesial, sunrise breakfast ini sangat cantik untuk diunggah di media sosial atau istilah kekinian sangat Instagramable.

Selain menikmati paket sarapan lengkap, wisatawan disuguhi pemandangan semburat cahaya matahari pagi, bukit, dan laut Flores yang cantik.

Selanjutnya, salah satu pilihan wisata yang wajib dikunjungi saat datang ke Labuan Bajo ialah island hopping. Di sini, wisatawan berkesempatan menjelajah menggunakan kapal atau sering disebut LOB (live on board), yaitu dengan menghabiskan waktu di kapal untuk mengelilingi pulau dan laut.

Beberapa tipe kapal tersedia untuk LOB. Mulai dari kapal pinisi mewah bertarif puluhan hingga ratusan juta rupiah, atau kapal standar yang bertarif kurang dari Rp10 juta dalam setiap perjalanannya. Fasilitas seperti kamar tidur, toilet, dapur, ruang makan, dan dek tempat bersantai, disediakan untuk mengakomidasi tamu yang akan menghabiskan malam di kapal.

Perhentian pertama adalah Pulau Kelor, sebuah pulau kecil tak jauh dari Labuan Bajo. Titik terbaik pulau ini ialah puncak bukit yang harus didaki kurang lebih 10-15 menit.

Pemandangan dari puncak Pulau Kelor sepadan dengan perjuangan mendaki. Dari sini terlihat jernihnya laut biru di sekitar perairan Komodo dan bukit-bukit yang berada di pulau sekitar. Wisatawan juga tak perlu khawatir kesulitan sinya karena di puncak Pulau Kelor sudah tersedia jaringan 4G.

Selain Pulau Kelor, beberapa pulau lain yang tak kalah cantik juga menjadi destinasi unggulan untuk disinggahi. Di antaranya Pulau Padar yang merupakan pulau terbesar ketiga di kawasan Taman Nasional Komodo. Bentuk pulau ini yang unik dan hanya dapat dilihat dari puncak bukit, menjadi target foto bagi para wisatawan.

Di seluruh bagian pulau, jaringan internet telah ter­sambung dengan layanan 4G sebagai bagian dari proyek penguatan akses di destinasi wisata superprioritas dan superpremium. (Ifa/S2-25)


  



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya