Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia. Tahun ini mengangkat tema 'A Day to Reimagine A Better Future for Every Child' atau menata masa depan anak yang lebih cerah.
Dari tema tersebut, UNICEF Indonesia fokus terhadap pembahasan perubahan iklim dunia. Dalam peringatan puncak Hari Anak Sedunia, sejumlah anak memeberkan upaya dalam menanggulangi perubahan iklim.
Baca juga: Nicholas Saputra Ajak Masyarakat Peduli Pendidikan
"Langkah yang saya ambil adalah membantu melanjutkan kampanye di media sosial mengenai aksi perubahan iklim. Serta, memulai gaya hidup ramah lingkungan," ujar perwakilan Unicef Indonesia dari Riau, Shafa Amirah Siregar
Perwakilan Unicef dari Bandar Lampung, Melva Christien Manurung, juga melakukan langkah kecil yang berdampak besar, yakni disiplin membuang sampah pada tempatnya.
"Saat tidak menyediakan tempat sampah, aku menaruhnya dalam tasku. Jika menemukan tempat sampah, baru dibuang. Dengan langkah kecil itu diharapkan kita bisa melindungi lingkungan," pungkas Melva.
Duta Nasional UNICEF Indonesia Nicholas Saputra mengungkapkan krisis iklim dan isu lingkungan merupakan satu hal yang penting.
Baca juga: KPAI: Banyak Anak Alami Kekerasan Fisik dan Psikis Saat Pandemi
"Bumi ini adalah satu-satunya tempat tinggal untuk kita. Tantangan yang dihadapi Bumi makin banyak dan beragam. Ini isu yang penting. Kita harus memastikan punya kualitas hidup yang baik, juga untuk generasi selanjutnya," papar Nico, sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, kampanye pemulihan iklim dan pelestarian lingkungan perlu dilakukan secara konsisten. Khususnya bagi generasi muda. Dengan catatan, kampanye harus dilakukan dengan kemasan konten yang menarik.(OL-11)
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved