Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBAGAI bagian dari masyarakat, kaum difabel tentu ingin menjadi sosok-sosok produktif. Namun, dengan kekhususan mereka, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak agar potensi mereka bisa dimaksimalkan. Atas dasar itu, Nathan Bradley Wangidjaja membuat Handycapables.com, sebuah website yang menjadi sarana untuk memasarkan karya-karya kreatif kaum penyandang disabilitas.
Nathan yang masih duduk di kelas 12 Sekolah Pelita Harapan ini mengisahkan, pembuatan Handycapables.com awalnya ia kerjakan untuk memenuhi tugas sekolah di kelas 10 pada 2018.
“Saat mencari ide proyek, saya ingat dengan penjual tisu di pinggir jalan yang sering saya lihat. Dia tidak bisa jalan, pakai kursi roda, tapi saya lihat semangatnya luar biasa. Ingatan itu yang menginspirasi pembuatan website ini, yang saya tujukan untuk membantu teman-teman penyandang disabilitas,” tutur Nathan dalam bincang-bincang virtual baru-baru ini.
Di awal pengembangan website, Nathan bekerja sama dengan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) yang pernah dikunjunginya dalam salah satu program sekolah.
Ia pun memberi panduan bagaimana memasukkan data-data produk, termasuk cara mengambil foto produk dan mengunggahnya ke situs Handycapables.com. Hasilnya, produk-produk karya para difabel binaan YPAC tampil rapi di website rintisan Nathan.
Seiring waktu, bukan hanya YPAC yang bekerja sama dengan Handycapables.com. Saat ini, ada lima yayasan yang bergerak di bidang pembinaan penyandang disabilitas turut memasarkan karya para penyandang disabilitas di website tersebut. Produk yang dipasarkan bervariasi, mulai dari aneka makanan ringan, masker kain, aksesoris, boneka, tas, scarf, hingga pakaian.
“Seluruh hasil penjualan diperuntukkan bagi yayasan yang membina teman-teman difabel. Karena sejak awal, niat saya memang membantu mereka,” kata Nathan.
Salah satu yayasan yang bekerja sama dengan Handycapables.com adalah Yayasan Precious One, bagian dari Yayasan Karya Insan Sejahtera yang berfokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas. Yayasan ini membina para penyandang disabilitas untuk menghasilkan kerajinan tangan berkualitas tinggi.
Founder Precious One, Ratnawati Sutedja, mengungkapkan, sejatinya para penyandang disabilitas punya kemauan dan kemampuan untuk produktif, menghasilkan karya-karya bernilai. Namun mereka membutuhkan ekosistem yang bisa memberi motivasi, bimbingan, dan dukungan.
“Handycapables.com yang berperan sebagai e-commerce khusus untuk kaum disabilitas tentu sangat membantu upaya pemberdayaan penyandang disabilitas. Semoga ke depannya bisa terus berkembang sehingga semakin banyak teman-teman difabel yang terbantu,” pungkas Ratna. (RO/OL-09)
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Program HOME hadir di 13 titik yang tersebar dari Aceh hingga Maluku, termasuk Aceh, Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Maluku.
Alasan Gi-hun mengalah pada anak Jun-hee di Squid Game Season 3 menyentuh hati. Ending penuh makna yang menggambarkan harapan dan kemanusiaan
Perayaan Idul Adha 1446 Hijriah menjadi ajang memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan
Mendukung Palestina bukanlah pilihan ideologis sempit, tetapi ekspresi dan pengejawantahan dari amanat konstitusi.
Ia mengatakan akar masalah konflik di Papua sangat kompleks sehingga harus diurai satu per satu mulai dari aspek kemanusiaan.
PENDIRI Universitas Malahayati dan Ketua Pembina YATBL Rusli Bintang angkat bicara di tengah kisruh internal yang terus bergulir di kampus yang didirikan lebih dari tiga dekade lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved