Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Tahun Depan, Bantuan Beras tidak Lagi Bergulir

Suryani Wandari Putri Pertiwi
15/10/2020 19:14
Tahun Depan, Bantuan Beras tidak Lagi Bergulir
Pekerja mengangkat beras bansos untuk PKH di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.(Antara/Syaiful Arif)

MENTERI Sosial Juliari Batubara menyatakan sebagian program bantuan sosial (bansos) tidak berlanjut pada tahun depan. Sebab, pemerintah akan fokus pada pemulihan ekonomi nasional dan penyediaan vaksin covid-19.

"Tahun depan, (bansos) memang tidak semasif tahun ini. Karena fokus dari pemerintah sesuai intruksi Presiden adalah pemulihan ekonomi dan juga vaksin," ujar Juliari dalam seminar virtual yang diadakan Media Indonesia, Kamis (15/10).

Apalagi, upaya vaksinasi covid-19 secara luas membutuhkan anggaran yang besar. Sehingga, pemerintah berencana mengurangi anggaran untuk bansos. Termasuk, bantuan beras dan sembako.

Baca juga: Realisasi Anggaran Perlindungan Sosial Kemensos Capai 81%

"Jadi untuk bantuan beras dan sembako tidak dilanjutkan," imbuh Juliari.

Sementara itu, untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tetap dilanjutkan pada 2021.

Kemudian, bantuan sosial tunai (BST) senilai Rp500 ribu untuk masyarakat di luar daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, juga akan tetap bergulir. Adapun BLT untuk sembako non-PKH menyasar 9 juta KPM.

"Untuk tambahannya sementara ini yang sudah dianggarakan adalah bansos tunai Januari-Juni 2021," pungkasnya.

Baca juga: Pemerintah Ingin Bentuk Holding BUMN Sektor Kesehatan

Kendati demikian, dalam rapat kabinet, Menteri Keuangan menyampaikan bahwa anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus ada fleksibel. Artinya, bisa dilakukan intervensi jika ada kebutuhan aspek kesehatan dan jaringan sosial.

"Kita belum tahu juga tahun depan seperti apa kondisinya. Semua berharap lebih baik karena ada vaksin. Tapi, kita tidak bisa memprediksi 100% akan baik," kata Juliari.

"Jika memang perlu merumuskan program tambahan lagi, kami siap. Intinya mengikuti instruksi Presiden," tutupnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik