Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMERINTAH memperingatkan potensi terjadinya multibencana pada akhir tahun ini. Penyebabnya adalah fenomina La Nina yang memicu curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia.
"Mulai Oktober ini diramalkan akan banyak hujan deras. Itu bisa menyebabkan longsor. Mungkin bisa juga ada gempa dan tsunami," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan usai mengikuti rapat terbatas, Selasa (13/10).
Oleh karena itu, Luhut meminta masyarakat untuk mengindahkan setiap peringatan yang dikeluarkan BMKG demi menghindari jatuhnya korban jiwa.
"Kita minta masyarakat ikut membantu. Jangan sampai tidak menuruti warning yang sudah disebarluaskan BMKG," tutur Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan, dalam tiga bulan ke depan, seluruh daerah di Tanah Air kecuali Sumatera akan mendapat curah hujan tinggi.
"Curah hujan ini sangat dinamis. Oktober dan November 2020 La Nina akan menyerang Jawa, Nusa Tenggara, kepulauan Maluku hingga Papua Barat. Kemudian, Desember, la nina akan bergerak ke arah Indonesia bagian tengah dan utara," terang Dwikorita.
Sediana, lanjut dia, tanpa ada la nina sekalipun, Indonesia akan memperoleh curah hujan di atas normal. "Jadi ini dobel. Karena selain la nina, curah hujan memang sudah meningkat," tuturnya.
Untuk mengantisipasi munculnya korban jiwa, BMKG secara rutin menyampaikan informasi ke seluruh daerah di Tanah Air.
Yang menjadi persoalan, BMKG tidak bisa mengetahui apakah informasi tersebut betul-betul ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah setempat.
"Itu yang masih kami perjuangkan. Begitu informasi diterima, apakah ditindkalanjuti atau hanya didiamkan saja. Seharusnya ada langkah-langkah yang disiapkan. Itu tantangan yang sedang kami lakukan dengan pemda," tandasnya. (Pra/OL-09)
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Program 100 Hari Pramono – Rano, salah satunya adalah program pengerukan sungai untuk penanganan banjir.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Kabar gembira datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dengan kandungan bioaktif yang telah dibuktikan secara ilmiah, kunyit, temulawak, dan meniran menjadi pilihan alami untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Tips aman berkendara saat musim hujan: jaga keselamatan di jalan! Kurangi risiko kecelakaan, periksa kendaraan, dan waspadalah terhadap aquaplaning. Baca
Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, resmi rampung 100%
Musim hujan sering kali dikaitkan dengan rentetan perubahan suasana hati yang cenderung negatif.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved