Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
HUJAN ekstrem terpantau melanda Kalimantan Utara pada Minggu (27/9) dinihari hingga Senin (28/9) siang. Dalam keterangannya pada Senin (28/9) pagi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap, hujan di wilayah tersebut mencapai 157 mm seperti yang dilaporkan Stasiun Meteorologi Nunukan.
Sementara Stasiun Meteorologi Juwata di Tarakan, Kalimantan Utara, mencatat intensitas hujan dengan angka sebesar 130,4 mm. Hujan masuk kategori sangat lebat jika intensitas curah hujan mencapai 100-150 mm/hari. Jika curah hujan berlangsung lebih dari 150 mm/hari maka disebut dengan hujan ekstrem.
Hujan ekstrem tersebut berujung bencana dengan tewasnya belasan orang karena musibah tanah longsor di Tarakan, Kaltara dan merusakkan 19 unit rumah warga. Ada empat lokasi musibah longsor yaitu, di Juata Permai, Karang Anyar Pantai, Jalan Matahari dan Gunung Selatan.
Pada Senin (28/9) malam, BMKG kembali memberikan peringatan dini kepada masyarakat di Kalimantan Utara untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 29 September -30 September 2020.
Dalam maklumatnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat di wilayah dengan potensi hujan lebat disertai angin kencang itu untuk waspada. Maklumat sama ditujukan pada warga yang tinggal dan berlokasi dekat dengan sungai-sungai baik di bagian hulu hingga hilir serta wilayah berpotensi banjir.
Juga pemukiman yang berdekatan dengan tebing atau di wilayah perbukitan diminta untuk memantau kondisi lingkungan sekitar. BNPB menegaskan, langkah pencegahan dini dibutuhkan untuk mengantipasi dampak longsor yang dapat dipicu oleh curah hujan tinggi mapun struktur tanah yang labil.
"Di tengah potensi bahaya hidrometeorologi ini, masyarakat juga diharapkan untuk memperhatikan protokol Kesehatan apabila harus melakukan evakuasi. Hal itu dilakukan karena pandemi covid-19 masih terjadi berbagai wilayah," kata Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Senin (28/9). (H-2)
.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah di DKI Jakarta, periode Sabtu 28 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota akan dilanda hujan yang disertai petir.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 24 Juni 2025. Dengan adanya daerah konvergensi dan konfluensi angin, potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia meningkat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 23 Juni 2025.
BMKG memprakirakan terdapat potensi hujan ringan, sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatoloogi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 19 Juni 2025. Sebagian Kawasan ibu kota diprediksi diguyr hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved