Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta para dokter untuk terlebih dahulu menjaga keselamatan diri sendiri sebelum menyelamatkan pasien/orang lain. Sebab menurut Muhadjir, dokter merupakan kelompok yang rentan tertular covid-19, tetapi juga memiliki peran penting dalam penanganan pandemi.
“Saya sangat paham kalau para dokter sekarang yang berada di garis depan menangani covid-19 sampai mungkin lupa untuk keamanan dirnya sendiri karena dituntut oleh tanggung jawab sosial itu. Akan tetapi saya mengingatkan supaya dokter juga betul-betul menjaga keselamatan dirinya yang pertama sebelum menyelamatkan orang lain,” kata Muhadjir dalam Simposium virtual IDI Jawa Barat, Minggu (27/9).
Baca juga: Banyak Klaim, Kayuputih dan Eukaliptus Perlu Diteliti Lebih Lanjut
Muhadjir menuturkan, jika kesehatan dokter sampai terganggu, bahkan meninggal dunia, maka yang mengalami kerugian bukan hanya dokter itu sendiri, tetapi juga berdampak pada masyarakat luas yang kehilangan tenaga kesehatan. Dia pun meminta agar para dokter tidak mengorbankan keselamatannya demi tanggung jawab sosial.
“Kalau sampai para dokter ini teledor atau tidak menyelamatkan dirinya sendiri dulu, maka ongkos atau manfaat yang hilang jauh lebih besar. Pesan saya, jangan atas nama tanggung jawab sosial kemudian para dokter mengorbankan segala-galanya. Itu memang pekerjaan yang sangat mulia, tapi saya yakin kalau dokter pertama-tama menjaga keselamatan dirinya, sama sekali tidak mengurangi tanggung jawab yang mulia itu,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih juga mengingatkan agar pendeteksian dan penanganan kasus dengan 3T (testing, tracing, dan treatment) maupun pencegahan penularan kasus dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dapat terus diterapkan dengan baik di lapangan guna mengurangi penyebaran covid-19. Di samping itu, dokter juga perlu gencar menyosialisasikan masalah vaksin agar mudah diterima oleh masyarakat.
“Supaya kalau vaksin tiba, ditemukan, hasil uji klinisnya dinyatakan baik, aman dan berkhasiat kita bisa meyakinkan masyarakat bahwa vaksin itu adalah harapan bagi kita untuk kita segera menyelesaikan pandemi covid-19,” tandasnya. (H-3)
IDI menyatakan hingga Kamis (17/9) bertambah dokter meninggal dunia. Saat ini ada 117 dokter meninggal. Itu menunj ukkan masyarakat yang masih abai dalam disiplin protokol kesehatan covid-19
RENCANA pemerintah mengubah strategi pembangunan kesehatan dari strategi kuratif menjadi promotif untuk mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan dinilai sudah tepat
Dari 127 dokter yang wafat, terdiri dari 66 dokter umum dengan 4 di antaranya merupakan guru besar, 59 dokter spesialis dengan 4 di antaranya adalah guru besar, serta 2 orang residen.
MENGENAKAN hazmat dan alat pelindung diri lain, para dokter maupun tenaga kesehatan (nakes) rupanya masih tak aman, apalagi nyaman.
"Keteladanan yang ditunjukkan para dokter di masa pandemi ini telah menginspirasi jutaan anak bangsa untuk saling menolong, saling peduli, bersatu-padu meringankan beban sesama.
Sebelumnya, IDI Jakarta memprediksi adanya lonjakan kasus covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru. Kondisi itu dapat menyebabkan rumah sakit rujukan penuh.
ADANYA pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster menuai kritik.
Ia mengatakan, fokus pelayanan IDI diharapkan semakin berubah dari kuratif dan rehabilitatif menjadi promotif dan preventif.
LAPORAN Abdul Hamain, salah seorang warga Tangsel itu, terkait dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu oleh Ketua IDI Kota Tangsel belum ditindaklanjuti oleh Polisi.
POLRES Tangsel berkomitmen untuk menuntaskan kasus dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu, dengan terlapor Ketua IDI Kota Tangsel, Fajar Siddiq.
POLRES Tangerang Selatan (Tangsel) terus memproses kasus dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu, dengan terlapor Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangsel, Fajar Siddiq.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved