Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menko PMK Minta Dokter Utamakan Keselamatan Diri sebelum Pasien

Atikah Ishmah Winahyu
27/9/2020 16:20
Menko PMK Minta Dokter Utamakan Keselamatan Diri sebelum Pasien
Menko PMK Muhadjir Effendi.(Dok. Kemenko PMK)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta para dokter untuk terlebih dahulu menjaga keselamatan diri sendiri sebelum menyelamatkan pasien/orang lain. Sebab menurut Muhadjir, dokter merupakan kelompok yang rentan tertular covid-19, tetapi juga memiliki peran penting dalam penanganan pandemi.

“Saya sangat paham kalau para dokter sekarang yang berada di garis depan menangani covid-19 sampai mungkin lupa untuk keamanan dirnya sendiri karena dituntut oleh tanggung jawab sosial itu. Akan tetapi saya mengingatkan supaya dokter juga betul-betul menjaga keselamatan dirinya yang pertama sebelum menyelamatkan orang lain,” kata Muhadjir dalam Simposium virtual IDI Jawa Barat, Minggu (27/9).

Baca juga: Banyak Klaim, Kayuputih dan Eukaliptus Perlu Diteliti Lebih Lanjut

Muhadjir menuturkan, jika kesehatan dokter sampai terganggu, bahkan meninggal dunia, maka yang mengalami kerugian bukan hanya dokter itu sendiri, tetapi juga berdampak pada masyarakat luas yang kehilangan tenaga kesehatan. Dia pun meminta agar para dokter tidak mengorbankan keselamatannya demi tanggung jawab sosial.

“Kalau sampai para dokter ini teledor atau tidak menyelamatkan dirinya sendiri dulu, maka ongkos atau manfaat yang hilang jauh lebih besar. Pesan saya, jangan atas nama tanggung jawab sosial kemudian para dokter mengorbankan segala-galanya. Itu memang pekerjaan yang sangat mulia, tapi saya yakin kalau dokter pertama-tama menjaga keselamatan dirinya, sama sekali tidak mengurangi tanggung jawab yang mulia itu,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih juga mengingatkan agar pendeteksian dan penanganan kasus dengan 3T (testing, tracing, dan treatment) maupun pencegahan penularan kasus dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dapat terus diterapkan dengan baik di lapangan guna mengurangi penyebaran covid-19. Di samping itu, dokter juga perlu gencar menyosialisasikan masalah vaksin agar mudah diterima oleh masyarakat.

“Supaya kalau vaksin tiba, ditemukan, hasil uji klinisnya dinyatakan baik, aman dan berkhasiat kita bisa meyakinkan masyarakat bahwa vaksin itu adalah harapan bagi kita untuk kita segera menyelesaikan pandemi covid-19,” tandasnya. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya