Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Survei UNICEF: Mayoritas Siswa Ingin Kembali ke Sekolah

Ferdian Ananda Majni
26/9/2020 19:42
Survei UNICEF: Mayoritas Siswa Ingin Kembali ke Sekolah
Aktivitas belajar mengajar di SDN Garot, Kabupaten Aceh Besar, yang menerapkan protokol kesehatan.(Antara/Ampelsa)

UNICEF melakukan survei terkait kondisi siswa yang belajar dari rumah selama pandemi covid-19. Survei berlangsung 18-29 Mei 2020 dan 5-8 Juni 2020, yang menyasar lebih dari 4.000 siswa di 34 provinsi.

Adapun survei dilakukan melalui kanal U-Report yang terdiri dari SMS, WhatsApp dan Facebook Messenger. Peserta ditanyai serangkaian hal tentang upaya yang dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Serta, perasaan siswa terhadap rencana pembukaan kembali sekolah.

Diketahui, pemerintah memerintahkan penutupan sekolah akibat pandemi covid-19. Kebijakan itu berdampak pada sekitar 60 juta siswa di seluruh negeri.

Baca juga: KPAI: Banyak Anak Alami Kekerasan Fisik dan Psikis Saat Pandemi

Hasil survei menunjukkan siswa sangat ingin kembali ke sekolah. Rinciannya, 66% responden menyatakan tidak nyaman belajar dari rumah. Mayoritas atau 87% mengatakan ingin segera kembali ke sekolah.

Namun, saat ditanyai tentang kembali ke sekolah saat pandemi, sebagian responden meyakini lebih baik sekolah dibuka setelah kasus covid-19 melandai. Sekitar 88% menyatakan bersedia memakai masker di sekolah dan 90% memahami pentingnya jarak fisik, jika melanjutkan pembelajaran di kelas.

Disinggung tantangan utama saat belajar dari rumah, sekitar 38% siswa kekurangan bimbingan dari guru. Adapun 35% responden menyebut akses internet yang buruk. Jika PJJ berlanjut, sekitar 62% menekankan perlunya bantuan kuota internet.

Baca juga: Hari Ini, Kasus Covid-19 Bertambah 4.494 Orang

"Ketika Indonesia mulai mengurangi pembatasan, sangat penting untuk memprioritaskan pembelajaran anak-anak, baik di sekolah maupun jarak jauh," papar Perwakilan UNICEF Debora Comini.

Lebih lanjut, Debora mengatakan anak-anak yang paling rentan terpukul akibat penutupan sekolah. “Kita tahu dari krisis sebelumnya, bahwa semakin lama mereka tidak bersekolah, semakin kecil kemungkinan mereka untuk kembali,” imbuhnya.

UNICEF dikatakannya mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas. Itu dengan memastikan kesehatan dan keselamatan anak. Lembaga internasional itu pun mendukung penyediaan panduan tentang belajar dari rumah.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik