Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANEMIA yang dialami pasien covid-19 dapat menyebabkan efek serius. Hasil studi di Tiongkok dan Amerika Serikat menemukan bahwa kombinasi paparan anemia dan covid-19 menambah risiko kematian yang tinggi.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, Dr dr M Atoillah Isfandiari MKes, membenarkan hal itu. "Orang yang terinfeksi covid-19 dan mengalami anemia memiliki risiko yang lebih berat jika dibandingkan dengan yang tidak anemia," ujarnya, seperti dikutip dari laman Unair.
Anemia atau biasa disebut kurang darah terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau tidak berfungsinya sel darah merah. Kondisi itu menyebabkan suplai oksigen ke organ tubuh berkurang. Gejala yang timbul dapat berupa kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, limbung, atau detak jantung cepat.
Kondisi anemia dapat memengaruhi daya tahan tubuh terhadap infeksi covid-19 karena kemampuan menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh juga berkurang. Rendahnya kadar zat besi dapat memicu turunnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terinfeksi penyakit. "Jadi kuncinya memang pada transportasi oksigen," jelasnya.
Umumnya, orang yang terinfeksi covid-19 akan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen hingga menyebabkan sesak. Jika terlambat ditangani, pasien akan mengalami gagal napas, kegagalan organ tubuh, dan akhirnya meninggal dunia.
Dokter Atoillah menyampaikan bahwa covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2 mengandung protein yang berpotensi menyerang sel darah merah dan zat besi yang mengikat sehingga sel darah merah akan rusak. Selanjutnya, hal itu juga dapat memicu peradangan pada sejumlah jaringan organ tubuh.
Dari hasil studi juga diketahui bahwa covid-19 adalah virus yang sangat cerdas. Virus itu tidak hanya menyebabkan pneumonia di paru-paru, tapi juga permasalahan yang tidak kalah serius seperti anemia. "Itu sebabnya, penderita covid-19 yang gagal napas, meskipun diberi ventilator, 50% tidak berhasil," tambahnya.
Dari hasil studi sejumlah peneliti di Tiongkok April 2020 lalu diketahui bahwa virus Sars-CoV-2 penyebab covid-19 ikut menyerang hemoglobin dalam sel darah merah sehingga tidak mampu mengangkut oksigen.
Beberapa protein pada Sars-CoV-2 membajak sel-sel merah dan menghilangkan ion-ion besi di dalam sel darah merah. Paru-paru menjadi stres dan meradang, sementara organ-organ lainnya juga terpengaruh. Penelitian ini dipublikasikan di ChemRXiv dengan judul 'Covid-19: Attacks the 1-Beta Chain of Hemoglobin and Captures the Porphyrin to Inhibit Human Heme Metabolism'. (H-2)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Seseorang yang menderita anemia perlu mengingat faktor inhibitor dan enhancer untuk mencegah kambuhnya penyakit tersebut. Apa itu?
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami risiko anemia. Cegah dengan kecukupan asupan zat besi.
Tablet penambah darah tidak hanya ampuh mengatasi anemia, efek lainnya adalah dapat membuat kulit nampak lebih cerah
Dokter spesialis kandungan dr.Natasya Prameswari Sp.OG menyebut anemia pada ibu hamil tidak boleh disepelekan karena punya efek jangka panjang yang buruk untuk bayi yang dilahirkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved