Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Alasan Harus Cuci Payudara sebelum Menyusui

(Ant/H-2)
12/8/2020 01:30
Alasan Harus Cuci Payudara sebelum Menyusui
Ilustrasi Ibu Ika menyusui anaknya memanfaatkan ruang untuk menyusui(MI/RAMDANI)

DI tengah pandemi covid-19, ada kekhawatiran para ibu menyusui kalau bayi mereka terinfeksi SARS-CoV-2 saat diberi ASI. Demi mencegah bayi terkena penyakit yang
salah satu gejalanya demam itu, perlukah ibu mencuci payudara mereka sebelum memberi ASI?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika ibu positif covid-19 lalu batuk atau bersin dan mengenai payudara atau dadanya, dia perlu mencuci payudaranya
menggunakan sabun dan air hangat selama 20 detik sebelum menyusui.

Saat ini belum ada data yang bisa menyimpulkan transmisi vertikal covid-19 melalui menyusui. Namun, dari segi kebersihan diri ibunya dan sekitarnya perlu diperhatikan.

“Selalu mencuci tangan menggunakan sabun atau cairan pembersih tangan berbasis alkohol sebelum menyentuh bayi. Lalu, gunakan masker saat menyusui,” kata
dokter Siti Rosidah yang berpraktik di RSUD Koja, Jakarta Utara, Sabtu (8/8).

Pada ibu yang positif covid-19, ujar Siti, disarankan mengenakan masker medis, jangan lupa menggantinya segera saat masker lembap serta tidak menyentuh bagian
depan masker.

“Cuci tangan dengan antiseptik (sabun antiseptik) atau sabun handrub berbasis alkohol 70%. Ibunya dalam keadaan bersih artinya harus mandi setiap hari,” tutur Siti.

Siti menegaskan, ASI wajib diberikan pada bayi 0 hari sampai dengan kurang dari satu tahun karena kandungan gizi pada ASI itu terdapat antibodi melawan infeksi.

Pada 2017, diketahui baru separuh bayi usia di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari menyebutkan, angka itu diharapkan naik karena para ibu bisa lebih fokus menyusui anaknya saat pandemi ini.

“Pemerintah memiliki target agar ASI eksklusif dapat diberikan kepada sebanyak 60% bayi pada 2024,” ujar Kirana dalam telekonferensi mengenai Pekan Menyusui Sedunia di
Jakarta, kemarin. (Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya