Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
SAAT ini jumlah kasus penyakit jantung dan hipertensi semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Menurut data Kemenkes RI, penyakit hipertensi, jantung dan diabetes termasuk tiga penyakit tidak menular teratas di Indonesia, dengan penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian.
Demikian paparan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Pendiri Komunitas Sobat Diabet, dr Rudy Kurniawan, Sp.PD dalam Festival Komunitas Momcredible 2020: The Smart, Healthy and Dependable Moms’dengansesi talkshow edukatif Minggu (1/8).
Baca juga: Daging Merah dan Olahan Tingkatkan Penyakit Jantung
Adapun hipertensi, lanjut Rudy, dikenal sebagai silent killer (pembunuh diam-diam) karena sering timbul tanpa gejala. Hipertensi yang tidak terkontrol juga berkaitan dengan kasus kematian dini serta berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal dan gangguan penglihatan. Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia mencapai 63,3 juta orang atau hampir 1/4 penduduk Indonesia mengidap hipertensi.
"Penyebabnya adalah gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan dalam jangka panjang," kata Rudy.
Untuk itu, kata dia, kita harus menjaga gaya hidup sehat serta mencegah penyakit jantung dan hipertensi. Salah satunya dengan membatasi asupan GGL (gula, garam dan lemak) harian dalam sajian makanan di rumah. Sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI, jumlah Batasan GGL harian adalah gula sebanyak 50 gram/hari (setara 4 sendok makan), garam sebanyak 5 gram/hari(setara 1 sendok teh), serta lemak/minyak sebesar 67 gram/hari (setara 5 sendok makan).
"Selain itu juga, perlu didukung dengan pola makan yang sehat, mengacu pada pedoman gizi seimbang dan sesuai porsi piring makanku. Selain itu, tidak lupa olahraga teratur minimal 30 menit setiap haridan istirahat cukup,” tambah dr. Rudy.
Berangkat dari situlah, Tropicana Slim meluncurkan dua varian produk terbaru, yaitu Tropicana Slim Sunflower Oil yang mengandung 100% minyak biji bunga matahari yang tinggi vitamin Eserta Tropicana Slim Kecap Asin yang lebih rendah garam sebagai pilihan alternatif minyak dan kecap asin yang lebih baik bagi keluarga Indonesia. Diungkapkan Associate Brand Manager Tropicana Slim, Annice Manthovani, sebagai brand yang sudah hampir berusia 50 tahun, mereka merasa punya kewajiban untuk membantu keluarga Indonesia mewujudkan pola hidup sehat.
“Tropicana Slim Sunflower Oil mengandung 100% minyak biji bunga matahari yang tinggi vitamin E, sehingga baik sebagai minyak pilihan untuk mewujudkan pola hidup sehat. Sementara itu, Tropicana Slim Kecap Asin diformulasi khusus lebih rendah garam dengan kandungan garam hanya 30% dari kecap asin biasa lainnya, sehingga menjadi alternatif lebih baik untuk yang memiliki hipertensi dan ingin menikmati rasa gurih tanpa kuatir asupan garam berlebih. Kedua varian produk terbaru ini sekaligus melengkapi rangkaian produk Tropicana Slim bercita rasa tinggi, sehingga ibu dan keluarga Indonesia memiliki makin banyak pilihan yang lebih sehat untuk memasak bagi keluarganya di rumah,” papar Annice.
“Pada sesi Festival Komunitas Momcredible 2020 ini, kami juga membagikan beberapa tips menyajikan masakan secara lebih sehat, praktis dan nikmat untuk keluarga Indonesia. Misalnya, dengan mengganti cara memasak digoreng (deep fried) dengan ditumis, pan-fried, panggang, bakar, direbus maupun dikukus, serta menggunakan minyak pilihan seperti minyak biji bunga matahari. Selain itu, kami juga mengajak para peserta untuk mengurangi garam pada masakan dan mengurangi produk olahan serta menggantinya dengan bumbu masakan rendah garam seperti rempah-rempah, bawang putih dan jamur-jamuran,” tambah Annice.
Annice menjelaskan hasil penelitian dari American Heart Association’s ScientificSessions (2015) dan International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity (2017) menunjukkan bahwa lebih sering mengonsumsi masakan di rumah memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan keluarga dibandingkan memesan makanan dari luar. Manfaat tersebut mencakup kualitas diet yang lebih baik (termasuk dengan mengonsumsi buah dan sayur yang lebih tinggi), risiko kegemukan yang lebih rendah, serta risiko kebihan lemak tubuh lebih rendah sehingga dapat membantu keluarga terhindar dari risiko berbagai penyakit, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
"Dengan memasak di rumah, kita dapat memilih bahan masakan yang lebih sehat, porsi yang sesuai, serta cara memasak yang lebih sehat," ujarnya. (Ant/A-1)
Tata laksana penyakit jantung bawaan (PJB) yang tepat sejak awal dapat mengurangi dampak kerusakan organ yang lebih parah.
American Heart Association (AHA) keluarkan pedoman baru tentang makanan ultra-proses yang masih bisa dikonsumsi dengan bijak.
PASIEN penyakit jantung meninggal dunia selama operasi jantung di Rumah Sakit Umum Scunthorpe, Inggris, setelah ruang operasi tempat ia dirawat mengalami pemadaman listrik atau mati lampu.
Kegiatan turnamen tenis menjadi wadah yang efektif untuk mempererat silaturahmi, kolaborasi lintas angkatan, dan meningkatkan semangat kompetitif yang sehat di antara alumni ITB.
Penelitian menunjukkan perempuan yang alami stalking atau mengajukan perintah perlindungan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
KETUA Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Cabang Jakarta Raya (Jaya) dr Arya Govinda mengungkapkan pentingnya membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang
Gangguan irama jantung dapat menyebabkan stoke jika ada penyempitan pada pembuluh darah di bagian otak.
Tata laksana penyakit jantung bawaan (PJB) yang tepat sejak awal dapat mengurangi dampak kerusakan organ yang lebih parah.
Cacing akan bertelur di dalam tubuh hingga berbentuk kista dan beredar ke semua organ melalui pembuluh darah mulai dari otot, otak dan jantung.
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan pada struktur jantung yang sudah ada sejak lahir.
Aritmia jantung terjadi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem kelistrikan jantung.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved