Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Usai Mundur dari POP, LP Ma’arif NU Dihubungi Menteri Nadiem

Atikah Ishmah Winahyu
25/7/2020 19:15
Usai Mundur dari POP, LP Ma’arif NU Dihubungi Menteri Nadiem
Mendikbud Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI.(MI/Mohamad Irfan)

KETUA Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdatul Ulama (NU), Arifin Junaidi, mengaku dihubungi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, seusai mengundurkan diri dari Program Organisasi Penggerak (POP).

"Saya bolak-balik dihubungi otoritas Kemendikbud. Mas Menteri sendiri yang mengubungi bolak-bolik. Saya tetap pada sikap saya, LP Ma'arif NU tetap mundur," tutur Arifin dalam diskusi, Sabtu (25/7).

Meski Mendikbud berencana melakukan evaluasi, namun LP Ma'arif tetap memilih umtuk mundur. Menurut Arifin, evaluasi POP yang dilakukan Kemendikbud hanya formalitas belaka.

Baca juga: LP Maarif NU Mundur dari Organisasi Penggerak

"Tidak akan mengubah apa-apa. Apalagi dia mengatakan yang sudah lolos, tidak perlu khawatir. Kalau begitu ini evaluasi macam apa," pungkasnya.

Arif memprediksi POP tidak akan berjalan dengan baik. Sebab, banyak organisasi yang lolos namun kredibilitasnya diragukan. "Intuisi saya POP tidak bisa berjalan baik, karena organisasi ini tidak kredibel," kritik Arifin.

Walaupun LP Ma'arif tidak bergabung dalam POP, pihaknya tetap fokus menangani pelatihan terhadap ribuan kepala sekolah dan madrasah di bawah naungan NU.

Baca juga: Muhammadiyah Mundur, Desak Seleksi POP Dikaji Ulang

"Arahan dari Ketua Umum PBNU dan Ketua Bidang Pendidikan, agar kami mundur dari POP. Fokus pada pelatihan kepala sekolah dan madrasah," imbuhnya.

Hingga Oktober, LP Ma'arif menargetkan pelatihan terhadap 2.400 kepala sekolah."Ini kami tiap minggu melatih 300 kepala sekolah dari SD, SMP, SMA dan SMK. Berlangsung tiap minggu dengan lama pelatihan dua minggu," ungkapnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya