Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Presiden Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Luwu Utara

Andhika Prasetyo
22/7/2020 14:10
Presiden Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Luwu Utara
Pengungsi mengambil bantuan di tempat pengungsian di Desa Meli Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan Selasa (21/07/2020).(ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

PRESIDEN Joko Widodo mengirimkan bantuan berupa 10 ribu paket sembako kepada masyarakat terdampak banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh tim dari Sekretariat Presiden bersama Paspampres kepada Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani di posko penanganan darurat bencana alam, Baebunta, Luwu Utara, Rabu (22/7).

Tiap paket bantuan sembako terdiri dari beras sebanyak lima kilogram, minyak goreng satu liter, gula satu kilogram dan teh celup 1 kotak.

Selain paket sembako, diserahkan juga 900 paket bantuan yang terdiri dari selimut, handuk, sarung, susu dan popok balita.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk turun menangani dampak banjir bandang akibat curah hujan tinggi pada Senin (13/7) lalu.

Bencana alam tersebut mengakibatkan kerusakan rumah-rumah dan fasilitas publik serta tertutupnya akses jalan ke wilayah Luwu Utara

"Dari Jakarta saya telah memerintahkan Menteri PU-Pera untuk segera turun ke Luwu Utara bekerja sama dengan pemerintah Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD setempat melakukan upaya penanganan darurat dan segera memulihkan kondisi Masamba," ujar Presiden melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Jumat (17/7) pekan lalu.

Baca juga:  Ratusan Pengungsi Banjir Luwu Utara Terserang Penyakit

Kepala Negara juga menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana tersebut. Ia mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan dari-Nya.

"Saya menyampaikan duka cita yang dalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana ini dan kepada keluarga-keluarga yang ditinggalkan, kiranya diberi-Nya kesabaran dan kekuatan," ucapnya.

Adapun, Komandan Korem 142/Taroada Tarogau Brigjen TNI Firman Dahlan mengungkapkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan di lapangan cukup sulit karena tim harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Dalam kondisi covid-19 yang kita hadapi sekarang ini, kita harapkan tidak terjadi pandemi baru ataupun klaster baru yang terjadi. Yang paling rawan adalah tempat pengungsi. Sehingga langkah yang kita lakukan adalah mengatur pengungsi sesuai dengan protokol kesehatan," kata Firman.

Sebagaimana dikabarkan sebelumnya,, berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, banjir bandang telah menelan 38 korban jiwa. Selain itu, sembilan orang dinyatakan masih dalam proses pencarian dan 106 orang luka-luka. Bencana itu juga telah mengakibatkan 14.483 orang dari 3.627 KK mengungsi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya