Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

LBP Sebut Tarif Rapid Test Cukup Rp75 Ribu dengan Akurasi 98%

Lilik Darmawan
21/7/2020 15:10
LBP Sebut Tarif Rapid Test Cukup Rp75 Ribu dengan Akurasi 98%
Tarif tes cepat atau rapid test covid-19 bakal lebih murah dengan temuan BPPT dengan akurasi 98%.(AFP/FREDERICK FLORIN)

TES cepat atau rapid test untuk deteksi Covid-19 yang kini biayanya mencapai Rp150 ribu, bisa lebih turun lagi. Bahkan, dengan buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) biayanya akan bisa lebih murah lagi, bisa mencapai Rp75 ribu dengan akurasi hingga 98%.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mengatakan bahwa saat sekarang rapid test biayanya Rp150 ribu per sampel. "Tetapi dengan buatan dari BPPT, maka biayanya hanya Rp75 ribu per sampel. Bahkan bisa lebih turun lagi dan akurasinya sampai 98%," jelas LBP di sela-sela peresmian Refuse Derived Fuel (RDF) di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (21/7).

Dalam penanganan Covid-19 juga harus berjalan seiring dengan ekonomi dan hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, kepala daerah diminta untuk tetap mendisiplinkan warga sesuai dengan protokol kesehatan. "Jadi terkait dengan penanganan virus korona, maka harus seiring dengan penanganan ekonomi. Kami meminta kepada gubernur dan bupati untuk terus mengawal kedisiplinan warga sesuai dengan protokol kesehatan. Yakni tetap mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak sosial," ujarnya.

Meski tetap harus disiplin, tetapi masyarakat tetap diminta untuk tidak aneh-aneh. Jangan lebay juga, jangan terlalu aneh-aneh, biasa-biasa saja. Karena Indonesia, menurut hemat saya, posisinya lebih baik dibandingkan negara lainnya. Jadi, setiap negara juga memiliki taktik dan strategi masing-masing, sehingga tidak ada sama. Karena negara kita kepulauan, maka tentu akan menggunakan cara tersendiri," ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin juga mengatakan bahwa meski saat sekarang masa pandemi, tetapi ekonomi harus dibangkitkan. "Dua hari lalu, di Jateng kasus Covid-19 bertambah hingga 300 kasus, maka kami meminta kepada masyarakat untuk terus disiplin. Kami juga berharap pada masa pandemi, tidak melupakan sisi ekonomi. Ekonomi masyarakat harus digerakkan dan dari sinilah mencoba bangkit di tengah-tengah masa pandemi," tegasnya. (OL-13)

Baca Juga: Rapid Test Kit Buatan Dalam Negeri Diklaim Lebih Spesifik



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya