Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Luwu Utara Diingatkan Tetap Waspada

Zhi/MS/LN/Ant/X-10
19/7/2020 03:32
Luwu Utara Diingatkan Tetap Waspada
Kondisi perkampungan tertimbun lumpur banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7/2020).(ANTARA FOTO/Moullies)

BADAN Informasi Geospasial (BIG) mengingatkan adanya potensi banjir bandang susulan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, setelah kejadian pada Senin (13/7) yang menewaskan 36 warga. Hal itu didapat dari serangkaian analisis menggunakan sejumlah data topografi , geologi, geomorfologi, citra satelit, dan prediksi curah hujan.

“Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana banjir bandang susulan,” ungkap Kepala Bidang
Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG Ferrari Pinem ketika dihubungi kemarin.

Ferrari menegaskan pemantauan curah hujan menjadi hal yang sangat penting dalam memonitor kemungkinan bencana-bencana susulan.

Menurut dia, banjir bandang di Luwu Utara itu terjadi karena material penyusun di hulu lepas, mengakibatkan pergerakan lereng yang labil. Itu ditambah potensi gerakan tanah yang tinggi dan diperparah dengan banyaknya area permukiman, serta lahan pertanian dan perkebunan di sepanjang aliran sungai di hulu.

“Itu semua menyebabkan daya dukung lahan menjadi rendah,” katanya.

Kemarin, sebanyak tiga jenazah kembali ditemukan tim gabungan pencarian dan pertolongan (SAR) di tiga lokasi berbeda.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari, mengatakan mereka menemukan satu jenazah perempuan dewasa tanpa identitas di Desa Petambua, satu laki-laki tanpa identitas di Desa Incor, Kecamatan Masamba, dan satu lainnya laki-laki dewasa dikenali bernama Supardi, 49, ditemukan di Desa Laba, Kecamatan Masamba.

“Sementara ini jumlah korban meninggal tetap 36 orang, hanya saja terjadi perubahan dan sinkronisasi data dari laporan BPBD Luwu Utara. Ada tiga korban yang teridentifikasi belum dinyatakan meninggal dunia lalu dikeluarkan dari daftar,” katanya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, menyatakan korban meninggal dunia akibat longsor dan banjir di daerah itu pada Kamis (16/7) bertambah satu orang sehingga total yang meninggal menjadi lima orang.

“BPBD Kota Sorong telah membuka posko penanggulangan bencana alam banjir dan longsor di halaman Kantor Wali Kota Sorong guna pengaduan dan penanganan korban,” ujar Kepala BPBD Kota Sorong Herlin Sasabone di Sorong, kemarin. (Zhi/MS/LN/Ant/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya