Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kabar Baik dari AS dan Inggris

Hym/X-10
18/7/2020 04:53
Kabar Baik dari AS dan Inggris
Dana untuk Vaksin Covid-19(dpr.go.id/Gavi.org/Tim Riset MI-NRC)

AMERIKA Serikat (AS) dan Inggris tengah berlomba menjadi negara pertama yang memproduksi vaksin covid-19. Pengembangan vaksin covid-19 di dua negara ini merupakan yang paling menjanjikan karena subjek dalam uji coba telah menunjukkan tanda-tanda awal kekebalan.

Percobaan ini dijalankan tim di Universitas Oxford, Inggris, dan perusahaan farmasi Moderna di Amerika Serikat. Keduanya telah menerima dana pemerintah yang signifikan dalam penawaran mereka untuk mengembangkan vaksin mereka sebelum akhir tahun.

Vaksin Oxford, yang diproduksi oleh Astra Zeneca, yang berbasis di Cambridge, Inggris, menghasilkan jutaan dosis yang diproduksi secara massal jika percobaan terbukti berhasil. Tim di belakangnya mengatakan 80% percaya diri akan tersedia pada September.

Vaksin Oxford saat ini sedang dalam tahap percobaan kedua yang diperluas. Namun, ada yang menyebut percobaan telah masuk fase ketiga. Percobaan fokus pada 8.000 orang di Inggris dan 6.000 orang di Brasil dan Afrika Selatan.

Meski belum dipublikasikan secara resmi, percobaan ini disebut telah menemukan subjek yang terpapar vaksin pada fase awal mengembangkan antibodi dan jenis sel darah putih tertentu, yang disebut sel-T, yang membantu melawan infeksi.

“Satu hal penting yang perlu diingat ialah ada dua dimensi respons imun: Antibodi dan sel-T,” kata sumber di Oxford kepada ITV News di Inggris seperti dilansir Arab News, Rabu (15/7).

“Semua orang fokus pada antibodi, tetapi ada semakin banyak bukti yang menunjukkan respons sel-T penting dalam pertahanan melawan virus korona,” tambahnya.

Menurut Sarah Gilbert, ketua tim Oxford, vaksin ini dapat memberikan perlindungan selama beberapa tahun sekaligus.

Sementara itu, peneliti di Amerika Serikat (AS) juga telah melaporkan kabar baik, yaitu bahwa vaksin eksperimental sukarelawan sehat dalam studi tahap awal yang sedang berlangsung.

Seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Rabu (15/7), vaksin eksperimental ini, pada studi tahap awal terbukti aman dan mampu memicu respons kekebalan pada 45 sukarelawan.

Moderna memulai uji coba tahap II pada Mei dan berharap untuk memulai uji coba tahap III pada 27 Juli.(Hym/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik