Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bambang Brodjonegoro Berbagi Pengalaman Tangani Covid-19

Syarief Oebaidillah
16/7/2020 14:05
Bambang Brodjonegoro Berbagi Pengalaman Tangani Covid-19
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro(Antara)

MENTERI Riset dan Teknologi ( Menristek) Bambang PS Brodjonegoro berbagai pengalaman dalam menangani pandemi covid-19. Hal itu ia utarakan saat menjadi narasumber pada diskusi yang digelar Disaster Research and Response Center (DRRC) Universitas Indonesia (UI) bersama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pengalaman yang menarik diungkapkannya pada rapat pertama di 10 Maret 2020 lalu, atau seminggu setelah Presiden Joko Widodo merilis kasus pertama covid-19 di Indonesia.

"Kami langsung mencanangkan pembentukan konsorsium riset dan inovasi. Saya lihat ini semangat bersama dari para peneliti dan lingkungan Kemenristek/BRIN serta lembaga pemerintahan non kementerian yang mulai mengupayakan agar komunitas riset peneliti dan dosen punya peran dalam penanganan pandemi covid,” ujar mantan Kepala Bappenas itu, dalam rilisnya.

Dengan adanya semangat ini, imbuh Bambang, kini telah dapat dihasilkan 61 produk hasil riset dan inovasi menangani Covid-19 dalam jangka waktu 2 bulan sejak konsorsium dibentuk. Hasil produk tersebut merupakan bukti kapasitas peneliti dan perekayasa Indonesia dapat diandalkan dalam menghasilkan riset dan inovasi tepat guna.

“Tanggal 20 Mei 2020 pada Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) kita jadikan sebagai hari kebangkitan Inovasi Nasional dengan meluncurkan produk-produk yang diawal Maret 2020 masih berupa pembicaraan dan impian. Dengan waktu sangat pendek, itu membuktikan bahwa kapasitas peneliti, dosen, dan perekayasa kita sangat luar biasa. Mereka sangat adaptif, tidak hanya adaptif dengan adanya kemajuan teknologi juga adaptif dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini untuk penanganan pandemi Covid-19," papar Bambang.

Di sisi lain nilai positif adanya pandemi juga mengubah perilaku birokrasi terkait regulasi atas perijinan khususnya pada alat kesehatan dan obat-obatan. Bambang mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) yang melakukan penyederhanaan proses regulasi sampai penerbitan izin.

“Tanpa meninggalkan prinsip safety dalam mempercepat proses perizinan dan sertifikasi alat kesehatan dan obat-obatan,” ungkap Bambang. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya