Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Bagi Anda yang ingin memulai coba cocok sayuran di rumah, ada beberapa tips yang mungkin bisa dipraktikkan untuk segera merealisasikan hobi berkebun di rumah masing-masing. Apalagi menanam sayuran yang bisa dikonsumsi sekeluarga.
Metode hidroponik cocok bagi Anda yang tidak memiliki lahan dan tanah yang cukup untuk mulai berkebun di rumah. Bahkan, Penggiat Jakarta Berkebun, Sita Pujianto telah melalukan metode tanam ini sejak 2013 lalu di kediamannya.
Menurut Sita, hampir sebagian kebutuhan sayurannya dipetik langsung dari balkon rumahnya yang disulap menjadi 'kebun'. Padahal luas 'kebun' Sita hanya 12 meter persegi.
Berikut ini beberapa tips berkebun di rumah sendiri yang disampaikan Sita dalam webinar dengan tema "Cengkeraman Iklim; Berkebun di Rumah dan Perubahan Iklim", pada Selasa (14/7).
1. Observasi sinar matahari
Keberadaan sinar matahari ke arah tanaman mesti berlimpah. Minimal dengan durasi pancaran selama 6 jam, 4 jam, atau 3 jam juga bisa.
"Yang penting ada matahari, cuma tetangga bisa panen satu setengah bulan, mungkin kita 2 bulanan jika kekurangan matahari," kata Sita.
2. Pastikan ketersediaan sumber air
Sumber air juga jadi hal yang penting untuk tanaman. Sita menyarankan pemanfaatan grey water atau air bekas terutama di musim kemarau. Tetapi pastikan grey water yang digunakan tidak mengandung bahan kimia.
“Misalnya air bekas cucian sayuran atau air cucian beras kalau bisa didiamkan selama semalam. Tujuannya agar terjadi fermentasi. Ini bisa digunakan untuk campuran kompos. Jadi, air AC, saya tampung buat menyiram tanaman,” jelasnya.
Anda bisa juga membuat fasilitas penampungan air hujan agar bisa dengan maksimal menampung air hujan untuk mengairi tanaman sayuran di rumah.
Baca juga: Janji 100% Lolos UTBK, Unair: Jangan Percaya. Itu Tipu-Tipu
Jika berkebun di area balkon atau rooftop yang tak memiliki naungan di atasnya. Sebaiknya Anda menanam tanaman jenis rambat.
Tanaman rambat ini bisa dimanfaatkan untuk mengurangi sinar matahari yang berlebihan di waktu tertentu.
4. Perbanyak varian tanaman
Varian tanaman yang beragam akan bisa membentuk ekosistem yang baik untuk banyak jenis binatang yang biasa ada di kebun, misalnya belalang, capung, lebah, dan lainnya.
"Jangan menanam hanya satu jenis. Rumah butuh perlindungan support system. Jadi, kita butuh tanaman herbs, tanaman rimpang, tanaman yang berbau, tanaman yang wangi, tanaman yang berwarna, selain sayuran yang kita tanam,” paparnya.
5. Perhatikan estetika
"Kalau nanam di kota, kalau bisa agak cakepan dikit. Mungkin warnanya dibedakan. Jadi, tanam juga bunga yang bisa dimakan," lanjut Sita.
Berkebun di rumah bukan jadi alasan rumah jadi terkesan kumuh dan berantakan. Anda juga harus menjaga estetika kebun rumah agar mendapatkan keuntungan lebih, sehingga tanaman Anda cantik dan indah dipandang.
Di Indonesia, banyak tanaman bunga yang bisa dimakan, yaitu telang, zinia, bunga kertas dan bunga kenikir serta bunga kamboja.
6. Perhatikan sanitasi
"Perhatikan sanitasi di kebun rumah Anda," kata Sita. Jadi, sanitasi tidak harus menghalau segala hama ada di kebun.
Untuk penggunaan mulsa, Sita berharap tidak memakai plastik dan tidak menggunakan polybag. Sebagai gantinya, Anda disarankan mencari pot yang kokoh agar tidak cepat rusak.
"Ada cara mulsa yang lebih ramah lingkungan, yakni dengan mengunakan daun-daun kering, bahkan bisa memakai tanaman yang berakar pendek, sehingga mulsanya hidup dan bisa memanfaatkan sayurnya untuk dimasak," pungkasnya. (OL-14)
BALAI Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jawa Barat, memperkenalkan pertanian modern kepada 140 petani.
Solar panel efisien dan cocok diterapkan di lingkungan perkotaan. Dengan menggunakan energi terbarukan, biaya operasional bisa ditekan dan lingkungan pun tetap terjaga.
Olahan tersebut nantinya dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga yang ingin melakukan diversifikasi bisnis dari rumah
Tanaman tersebut tidak hanya berupa tanaman hias. Terdapat pula tanaman yang memiliki nilai tambah secara ekonomi dengan media hidroponik.
Ada beberapa teknologi perkembangbiakan tumbuhan yang kini banyak dilakukan. Apa saja itu? Simak uraian di bawah ini.
Urban farming sangat cocok diterapkan di Jakarta, mengingat minimnya lahan yang dimiliki warga.
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
Laporan 2025 Shopper's Guide to Pesticides in Produce mengungkapkan lebih dari 90% sampel buah dan sayuran mengandung sisa pestisida berbahaya.
Setiap aspek memiliki bobot penilaian sebesar 20%, yang mencerminkan pentingnya aspek keberlanjutan dan kolaborasi antarwarga.
Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali disebabkan oleh penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh.
Bukannya membantu tubuh menjadi lebih sehat, konsumsi sayuran ini malah bisa menurunkan kondisi Anda.
Penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi sayuran bertepung seperti kentang, jagung, dan kacang polong, serta sayuran kalengan atau yang diolah dengan banyak garam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved