Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
COVID-19 merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit yang menyebar dari hewan ke manusia. Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R Taufiq Purnama Nugraha mengungkapkan, berdasarkan data sejak 1940-2000, sekitar 70% penyakit infeksius baru yang muncul di dunia berasal dari satwa liar atau zoonotic wildlife.
Banyak faktor yang menyebabkan munculnya penyakit infeksius baru tersebut di antaranya perubahan lingkungan tempat patogen dan inang hidup yang terus terjadi. Faktor pendorong perubahan tersebut yakni adanya urbanisasi, modernisasi dan intensifikasi pertanian, perusakan habitat, fragmentasi habitat, perambahan hutan dan perubahan iklim yang sebagian besar akibat ulah manusia.
“Dampaknya, manusia akan semakin terpapar oleh inang dan virus atau patogen lain yang tadinya terisolasi hidup pada satwa liar dapat berpindah pada manusia atau disebut spillover,” jelas Taufiq dalam webinar Covid-19, Zoonosis dan Satwa Liar, Selasa (7/7).
Baca juga: RI Diprediksi Jadi Episentrum Covid-19 Terbesar Ketiga di Asia
Taufiq menambahkan, selain faktor tersebut, pemanfaatan langsung satwa liar seperti perdagangan, konsumsi, hobi, dan eksibisi juga berpotensi menimbulkan terjadinya spillover patogen dari satwa liar ke manusia jika tidak dilakukan pengelolaan serta protokol biosafety dan biosecurity yang baik.
“Kita tahu di Sulawesi Utara ada pasar ekstrem Tomohon, di beberapa daerah seperti di Solo, Sumatra, ada pasar-pasar hewan yang masih ditemukan produk-produk dari satwa liar. Selain itu di Indonesia juga merupakan salah satu pengekspor yang terkait dengan tumbuhan dan satwa liar (TSL). Devisa negara terkait TSL pada tahun 2019 mencapai Rp10 triliun,” tuturnya.
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Herry Yogaswara menambahkan, saat ini semakin banyak masyarakat yang memelihara satwa liar namun tidak diiringi dengan literasi yang baik. Selain itu, munculnya zoonosis juga diakibatkan oleh perilaku manusia yang kurang menghargai alam.
“Saya mengutip suatu tulisan dari Noer Fauzi Rahman, seorang aktivis, menurut dia sebetulnya covid-19 dan wabah lainnya adalah perlawanan balik dari alam atas cara-cara produksi komersial, pembukaan hutan secara besar-besaran, kesenjangan yang terbentuk akibat perluasan cara produksi pasar komersial yang membuat kondisi yang kondusif bagi meluasnya pandemi zoonosis melalui transfer antar manusia,” tukasnya.(OL-5)
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Sementara sapi yang mengonsumsi rumput memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat. Kandungan ini penting bagi kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Greenhouse Mangrove bertujuan untuk meningkatkan literasi publik mengenai pentingnya ekosistem mangrove dalam menjaga lingkungan pesisir.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Studi ungkap letusan vulkanik Franklin dan pelapukan batuan cepat 720 juta tahun lalu memicu peristiwa Snowball Earth yang membekukan seluruh planet.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved