Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Alat Deteksi Covid-19 Buatan Unpad-ITB Bidik Antigen

Bayu Anggoro
24/6/2020 20:56
Alat Deteksi Covid-19 Buatan Unpad-ITB Bidik Antigen
Ilustrasi alat rapid test covid-19(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

ALAT deteksi covid-19 buatan  Universitas Padjajaran (Unpad) bersama Institusi Teknologi Bandung (ITB) memasuki fase validasi sampel virus. Alat deteksi itu berupa pendeteksi cepat (rapid test) dan surface plasmon resonance (SPR).

Koordinator peneliti Rapid Test Covid-19 Unpad, Muhammad Yusuf, mengatakan, validasi dilakukan setelah kedua alat tersebut tervalidasi di laboratorium. Dalam tahap validasi lapangan ini, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah unsur lain seperti industri.

"Formulasi dan uji di skala laboratorium terhadap protein virus sudah menunjukkan hasil yang baik," kata Muhammad Yusuf di Bandung, Rabu (24/6). 

Validasi dilakukan untuk menyakinkan kualitas rapid test dan SPR. Salah satunya dengan membandingkan tingkat akurasi metode teknik reaksi rantai polimerase (PCR) yang sudah terbukti baik. Dalam validasi ini, pihaknya akan mengambil spesimen yang sama dari pasien yang juga telah dites dengan metode swab dan PCR.

"Kami ambil spesimen dari 30 pasien yang positif covid menurut PCR, dan 30 pasien yang negatif covid menurut PCR. Nanti kita bisa lihat seberapa besar tingkat ketepatan dan kesamaan," ucapnya seraya menyebut jika dalam validasi ini ada kekurangan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi sebelum kembali melakukan validasi.

Jika sudah dirasa baik, pihaknya akan langsung mendaftarkan ke Kementerian Kesehatan agar bisa digunakan masyarakat umum. Lebih lanjut dia katakan, dalam pemroduksian alat rapid test ini, pihaknya bersama industri tengah melengkapi fasilitas dan alat apa saja yang diperlukan.

Pada bulan ini, ditargetkan terbuat 5.000 kit dan akan terus ditambah pada bulan-bulan berikutnya. Setelah validasi menunjukkan hasil yang baik, pada Juli mendatang pihaknya akan menambah produksi menjadi 10 ribu kit, dan dilanjutkan menjadi 50 ribu sesuai kemampuan.

"Jika diperlukan lebih banyak, tentu kami perlu lebih banyak pihak untuk meningkatkan kapasitas," katanya. 

Dia menjelaskan, perbedaan rapid test buatannya dengan hasil impor yang umum digunakan saat ini terdapat pada molekul yang dideteksi. Rapid test buatan Tiongkok yang banyak digunakan di Tanah Air saat ini mendeteksi antibodi, sedangkan buatannya mendeteksi antigen. 

"Jadi rapid test kami bisa mendeteksi virus bisa lebih cepat," ujarnya.

baca juga: UI Serahkan Ventilator Converter-20 Buatan Anak Bangsa

Dengan begitu, untuk mendeteksi adanya covid-19 bisa lebih cepat karena tidak perlu menunggu pembentukan antibodi saat tubuh terinfeksi. Konsep deteksi antigen inipun, tambah dia, cocok digunakan untuk mengetahui penyebab orang sakit ketika memiliki gejala seperti demam atau batuk.

"Karena jika orang baru terpapar virus beberapa hari, deteksi antibodi kemungkinan besar negatif karena antibodinya belum terbentuk," ujarnya. 

Adapun konsep dekteksi antibodi, memiliki keunggulan karena pengambilan sampel yang lebih mudah. Deteksi antibodi ini lebih tepat untuk mengetahui penyebaran virus sudah terjadi di klaster mana saja. 

"Tapi pada prinsipnya konsep deteksi antibodi maupun antigen sudah bagus dan berdasar pada teknologi yang benar," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya